Pada awalnya tradisi Apeman untuk merayakan naiknya Sultan ke tahta Kerajaan sebagai ucapan terima kasih atas rasa syukur kepada yang maha kuasa, seiring berjalannya waktu tradisi Apeman pun mengalami pergeseran makna.
5. Nyadran (Jawa Tengah)
Tradisi ini merupakan tradisi pembersihan makam sekaligus ziarah ke makam untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal, tak hanya bentuk ziarah Nyadran juga biasa dilakukan di masjid ataupun mushola, tradisi Nyadran sudah diwariskan dari zaman Wali Songo yang berasal dari Hindu – Budha.
Sejak abad ke- 15 Wali Songo menggabungkan tradisi tersebut dengan dakwahnya agar agama islam dapat dengan mudah diterima. Pada awalnya para wali berusaha meluruskan kepercayaan yang ada pada masyarakat Jawa saat itu tentang pemujaan roh yang dalam agama islam itu dilarang, agar tidak berbenturan dengan tradisi jawa makapara wali tidak menghapuskan adat tersebut, melainkan menyelaraskan dengan ajaran islam yaitu dengan pembacaan Al Quran, tahlil dan pembacaan doa.
6. Nyorog (Betawi)
Merupakan tradisi yang berasal dari masyarakat Betawi dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi ini dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga. Biasanya setiap orang akan membagikan sebuah bingkisan kepada keluarga yang berisi bahan makanan seperti daging, ikan dan lain sebagainya, terkadang bingkisan tersebut berisi makanan khas Betawi yang dibungkus dengan rantang.
Namun pada saat ini tradisi nyorog dahulu dengan sekarang sudah berbeda, tradisi nyorog saat ini lebih dikemas dengan sederhana tetapi tidak menutup tujuan yaitu sebagai ajang saling silaturahmi satu sama lain.
7. Tradisi Munggahan (Jawa Barat)