Pakar Kesehatan Menyerukan Kajian tentang Pengaruh Vaksin Covid-19 pada Perubahan Siklus Haid Wanita

30 Oktober 2021, 05:45 WIB
Wanita yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 melaporkan siklus haid yang berubah pasca vaksinasi /pexels/Sora Shimazaki

MALANG TERKINI - Di masa pandemi, cara terbaik untuk mencegah tertular dan penyebaran virus adalah dengan memakai masker dan menjaga jarak sosial.

Tidak hanya itu, penggunaan vaksin Covid-19 juga menjadi hal yang sangat dianjurkan.

Vaksin Covid-19 dapat menyebabkan beberapa efek samping yang beragam pada individu yang berbeda.

Baca Juga: Perbedaan Flek Hamil dan Haid Lengkap dengan Penyebabnya, Yuk Kenali Lebih Dini

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, beberapa efek samping umum dari vaksin meliputi rasa sakit di bagian yang mendapat suntikan vaksin, kelelahan, dan demam.

Vaksin dan perubahan siklus haid

Hingga saat ini, tidak ada produsen vaksin COVID-19 yang mencantumkan masalah yang berkaitan dengan perubahan pada siklus haid atau pendarahan vagina yang tidak terduga sebagai efek samping.

Meskipun demikian, ditemukan ribuan wanita yang melaporkan perubahan siklus haid setelah vaksinasi ke Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) Inggris.

Para peneliti belum menetapkan hubungan formal antara vaksin dan perubahan siklus haid, sementara beberapa profesional medis masih ingin mempelajari kemungkinan tersebut.

Sementara itu, Dr. Victoria Male, spesialis reproduksi di Imperial College London di London, melalui British Medical Journal menyerukan penyelidikan lebih lanjut tentang efek potensial vaksin ini terhadap siklus haid wanita.

Dr. Male mengatakan lebih dari 30.000 orang melaporkan perubahan siklus haid setelah vaksinasi ke MHRA.

Baca Juga: Stres Karena Pandemi Dapat Mengganggu Siklus Haid

Dia menjelaskan bahwa kebanyakan orang yang mengalami perubahan pada siklus haid mengatakan semuanya kembali normal pada siklus berikutnya. Yang penting, tidak ada bukti bahwa vaksinasi Covid-19 berdampak buruk pada kesuburan.

Penelitian diklaim penting untuk menentukan hubungan definitif antara vaksin Covid-19 dan siklus haid, serta apa yang memicu hal tersebut pada beberapa orang.

Dr. Victoria Male menulis, jika ada hubungan, kemungkinan itu merupakan bentuk respons imun terhadap vaksinasi dari komponen vaksin tertentu.

Stres juga dapat mengganggu siklus haid dan menyebabkan siklus bervariasi, atau bahkan berhenti sama sekali. Respon imun yang diciptakan oleh vaksin dapat menyebabkan jenis reaksi stres ini.

Menurut dr. Victoria Male, minimnya penelitian tentang efek vaksin Covid-19 terhadap haid disebabkan oleh jumlah laporan yang relatif rendah.

Baca Juga: Haid Masih Jadi Masalah Bagi Penduduk Miskin di Dunia

Implikasi pada kesehatan wanita

Jika perubahan siklus haid jarang terjadi, tetap diperlukan eksplorasi dari kemungkinan efek yang mungkin ditimbulkan oleh vaksin Covid-19.

Dr. Male juga mengatakan bahwa keraguan vaksin di kalangan wanita muda sebagian besar didorong oleh klaim palsu bahwa vaksin Covid-19 dapat membahayakan peluang mereka untuk hamil di masa depan.

Dr. Katharine Lee, peneliti pasca doktoral di Divisi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, MO, mempertimbangkan pentingnya memulai penelitian ini.

Pada Medical News Today, Dr. Lee mengungkapkan bahwa eksplorasi terhadap kaitan antara vaksin covid-19 dan siklus haid merupakan bidang penelitian yang penting.

Dia juga bersyukur dengan keputusan Dr. Male untuk menyoroti keamanan vaksin Covid-19 dengan sejumlah poin yang menarik.

Selain itu Dr. Sarah Gray, seorang dokter umum yang berbasis di Cornwall, Inggris sekaligus pakar yang menjalankan klinik kesehatan wanita untuk National Health Service (NHS) selama 15 tahun, turut memberi komentar.

Baca Juga: Rasa Sakit Akibat Haid dapat Dikurangi dengan 5 Makanan Rumahan Ini

Dr. Gray menjelaskan bahwa kontrol perdarahan haid sangat kompleks dengan efek potensial dari otak, ovarium, dan rahim itu sendiri. Masuk akal bahwa efek dari infeksi [SARS-CoV-2] atau vaksinasi pada sistem kekebalan sistem dapat memengaruhi jalur kontrol ini.

Ia menambahkan bahwa sebenarnya kesehatan wanita belum menjadi prioritas penelitian selama 20 tahun terakhir dan banyak yang belum diketahui.

Pada wawancaranya dengan Medical News Today, Dr. Kathryn Clancy juga menyetujui pandangan Dr. Male bahwa efek ini nyata dan perlu ditelusuri lebih dalam.

Dr. Clancy adalah asisten profesor di University of Illinois di Urbana-Champaign di Champaign, IL dan dia mengatakan dia terlibat dalam penelitian serupa.

Dalam penelitian yang serupa, Dr. Clancy mengusulkan mekanisme biologis serupa untuk hubungan antara aktivasi kekebalan akut dan mekanisme perbaikan haid. ***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: medicalnewstoday

Tags

Terkini

Terpopuler