Ternyata Tidur dengan Lampu Menyala Terang Bisa Sebabkan Kanker Hingga Penyakit Mematikan Ini

31 Maret 2022, 19:54 WIB
Ilustrasi - jika kamu seringkali tidur dengan lampu menyala, hentikan sekarang karena berbahaya dan bisa picu kanker /Pixabay.com/ Cladio_Scott

MALANG TERKINI – Sebagian dari kita mungkin memiliki kebiasaan menyalakan lampu ketika tidur. Hal ini dilakukan bisa karena takut gelap ataupun alasan lainnya.

Namun ternyata kebiasaan menyalakan lampu saat tidur nampaknya harus segera dihentikan.

Dikutip dari PMJ News, Sebuah penelitian dari Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, mengungkap bahwa tidur di ruangan yang cukup terang, dapat berpotensi membahayakan kesehatan kardiometabolik.

Baca Juga: Gus Baha ungkap Allah akan Murka Jika Lakukan Hal Ini saat Bangun Tidur

Penelitian ini menguak fakta bahwa dengan satu malam tidur di ruangan cahaya ambient moderat, dapat memicu peningkatan frekuensi detak jantung di malam hari.

Hal inilah yang kemudian akan menimbulkan lonjakan resistensi insulin di pagi hari.

Selain itu, saai ini banyak sekali riset terbaru yang meneliti tentang pengaruh cahaya dari layar pada kualitas tidur dan kesehatan secara umum.

Sebagian besar penelitian ini berfokus pada seberapa besar paparan cahaya malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Tegaskan Keturunan PKI Boleh Daftar Masuk TNI dalam Penerimaan Prajurit Tahun 2022

Selanjutnya, beberapa penelitian diatas juga mengatakan bahwa gangguan ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, penyakit jantung, dan obesitas.

Namun, hingga saat ini yang masih kurang dipahami adalah hubungan antara paparan cahaya saat kita tidur dengan kesehatan secara umum.

Sebuah studi telah mendeteksi hubungan cahaya kamar tidur dan konsisi beberapa penyakit.

Namun hanya beberapa penelitian yang secara eksperimental mampu melihat efek tidur di bawah cahaya terang.

Baru-baru ini, sebuah riset yang dilakukan kepada 20 orang dewasa muda yang sehat dan membagi mereka menjadi dua kelompok.

Baca Juga: Willie Salim Tantang Makan Samyang Raksasa Campur Cabe Terpedas, Bisa Raih Hadiah Rp1 Juta

Dalam penelitian tersebut, satu kelompok menghabiskan dua malam berturut-turut di laboratorium tidur di bawah cahaya redup (kurang dari tiga lux).

Sementara kelompok lainnya menghabiskan satu malam dalam ruangan dengan penggunaan cahaya redup dan di malam kedua di bawah tingkat cahaya sedang (cahaya ruangan 100 lux).

Hasilnya adalah terlihat bahwa kelompok yang tidur diruangan terang memiliki detak jantung yang lebih meningkat dibanding dengan kelompok yang berada di ruangan dengan cahaya redup.

"Penelitian menunjukkan detak jantung meningkat ketika tidur di ruangan yang cukup terang. Meskipun kita tertidur, sistem saraf otonom diaktifkan. Itu buruk,” ungkap sang peneliti, dikutip dari PMJ News, Kamis, 31 Maret 2022.

Baca Juga: Bacaan Doa Kirim Fatihah ke Orang Tua yang Sudah Meninggal

"Padahal, detak jantung bersama dengan parameter kardiovaskular lainnya lebih rendah di malam hari dan lebih tinggi di siang hari," lanjutnya.

Selain itu, dalam penelitian itu ditemukan bahwa terjadi peningkatan resistensi insulin di pagi hari pada peserta yang tidur di bawah cahaya sedang.

Salah seorang peneliti senior bernama Phyllis Zee, mengatakan, temuan ini mungkin menawarkan petunjuk untuk studi observasional yang menghubungkan tingkat diabetes lebih tinggi dengan paparan cahaya malam hari. ***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler