MALANG TERKINI – Beberapa hari ke belakang, dunia media sosial sedang diramaikan terkait sebuah video yang menceritakan teman terdekatnya mengambil uangnya di ATM dalam jumlah yang besar.
Yang parahnya, sang sahabat tidak merasa mengambil dan bahkan hingga membuat bukti palsu agar ia tidak tertuduh dan meminta pemilik uang untuk meminta maaf kepadanya karena telah menuduh.
Perbuatan ini bisa disebut klepto atau kleptomania. Perilaku klepto ini ternyata termasuk dalam sebuah penyakit.
Namun tidak banyak yang tahu secara jelas apa itu penyakit klepto termasuk dengan gejala, penyebab, komplikasi, cara diagnosa dan mengatasinya. Berikut ini penjelasannya.
Apa itu penyakit klepto?
Klepto atau sering juga disebut kleptomania adalah sebuah penyakit atau kondisi gangguan perilaku dan mental yang ditandai dengan keinginan mencuri atau mengambil tanpa izin.
Penyakit ini merupakan gangguan kesehatan mental yang langka namun serius dan butuh pengobatan serius oleh ahlinya. Penyakit ini menyebabkan gangguan emosional yang berlanjut.
Seseorang yang memiliki gangguan atau penyakit klepto ini biasanya memiliki dorongan impulsif untuk mencuri barang tanpa melihat harga dan sebenarnya tidak dibutuhkan.
Gejala penyakit klepto
Gejala dari penyakit klepto ini yaitu ketidakmampuan menahan keinginan untuk mencuri barang yang tidak dibutuhkan. Merasa bersalah, menyesal, malu, membenci diri sendiri, dan takut setelah mencuri.
Kemudian merasakan peningkatan ketegangan, kecemasan atau gairah keinginan yang mengarah pada pencurian. Merasakan senang, puas dan lega saat mencuri. Ada keinginan mengulanginya kembali.
Penyebab dan faktor resiko penyakit klepto
Penyebab dari klepto sebenarnya belum diketahui secara pasti. Klepto ini diperkirakan disebabkan adanya perubahan komposisi kimia dalam otak.
Baca Juga: Apa Itu Alopecia? Inilah Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya, Yuk Cegah Mulai Dini!
Perilaku ini muncul akibat gangguan zat kimia di otak seperti menurunnya hormon serotonin atau hormon yang mengatur emosi, pelepasan dopamin yang menyebabkan pelaku merasa senang dan ketagihan.
Sementara faktor resikonya bisa karena riwayat keluarga. Klepto lebih rentan terjadi pada seseorang yang keluarganya juga menderita klepto, pecandu alkohol atau narkoba.
Selain itu bisa juga karena riwayat penyakit mental. Biasanya orang yang klepto juga bisa karena mengalami gangguan mental lain seperti bipolar, OCD, kecemasan atau gangguan kepribadian.
Kemudian bisa juga karena adanya trauma kepala seperti gegar otak, trauma psikis yang akan berpengaruh terhadap kesehatan mental.
Baca Juga: Apa itu Napiter? Agus Sujatno, Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri disebut Termasuk Golongan Ini
Lalu juga bisa karena jenis kelamin, sebuah studi menyatakan bahwa perempuan lebih sering menjadi klepto. Yang terakhir juga bisa disebabkan permasalahan keluarga yang juga berpengaruh besar.
Komplikasi penyakit klepto
Penyakit klepto ini ternyata bisa menjadi komplikasi terhadap kondisi lainnya seperti munculnya gangguan kontrol impulsif lain seperti kompulsif berjudi atau berbelanja.
Kemudian kecanduan alkohol dan penyalahgunaan obat, mengalami gangguan makan, depresi, gelisah, bipolar, hingga pikiran bunuh diri bahkan bisa sudah mencapai percobaan bunuh diri.
Cara diagnosa penyakit klepto
Baca Juga: Apa itu Gejala Eating Disorder? Ini Dampak dan Cara Mengatasinya
Diagnosa penyakit klepto bisa dilakukan dengan membawa ke dokter atau ahlinya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Biasanya dokter akan mendiagnosa dengan cara melakukan tanya jawab terkait impuls penderita dan perasaan yang dirasakan. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik.
Kemudian melihat daftar situasi untuk mempertanyakan apakah situasi tertentu trsebut memicu kleptonya muncul. Kemudian mengisi kuesioner psikologis.
Dan yang terakhir adalah melakukan diagnosis dengan menggunakan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang diterbitkan American Psychiatric Association.
Cara mengatasi penyakit klepto
Baca Juga: Apa Itu Love Bombing? Istilah yang Dipakai Management Arawinda Kirana untuk Klarifikasi Isu Pelakor
Penyakit klepto dapat diatasi dengan pengobatan terapi atau obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan bisa berupa antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yaitu sitalopram, fluoxetine, esitalopram, paroxetine, dan sertraline.
Kemudian ada juga obat-obatan berjenis antagonis opioid dan naltrexone untuk mengurangi dorongan dan kesenangan ketika mencuri .
Selain itu untuk mengatasi penyakit ini bisa dengan terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy/CBT) seperti Convert Sensitization, Aversion Therapy, Systematic Desensitization.
Tidak hanya itu, dukungan dan bantuan keluarga, orang terdekat maupun lingkungan sekitar dapat membantu mempercepat pemulihan dan mengatasi penyakit ini.
Demikian pengertian, gejala, penyebab, komplikasi, cara diagnosa dan mengatasinya dari penyakit klepto yang bisa menjadi referensi dan ilmu tambahan bagi yang belum memahaminya.***