MALANG TERKINI - Belakangan ini penyakit campak kembali berstatus darurat di beberapa wilayah Indonesia. Bahkan Kemenkes RI tetapkan ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Berdasarkan laporan statistik dari Kemenkes RI, KLB penyakit campak didapat berdasarkan laporan dari jumlah pasien yang mencapai 3.341 kasus dari 223 kota/ kabupaten.
Padahal penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi atau vaksin campak yang bisa didapat secara gratis di Puskesmas.
Seperti apa itu penyakit campak sebenarnya? Simak pengertian, bahaya, gejala, cara pengobatan, sampai pencegahan dengan rekomendasi IDAI dalam artikel ini.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Penyakit Influenza dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Pengertian Penyakit Campak
Penyakit campak adalah suatu infeksi menular lewat saluran napas yang disebabkan oleh virus. Tanda yang ditimbulkan berupa ruam merah pada seluruh tubuh penderitanya.
Bahaya Penyakit Campak
Penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi mulai dari diare, pneumonia (radang paru), ensefalitis (radang otak), gizi buruk, kebutaan, sampai kematian.
Gejala Penyakit Campak
Gejala yang ditimbulkan berupa demam tinggi, bercak merah di kulit, batuk, pilek, sampai mata merah.
Pengobatan dan Pencegahan
Apabila anak sudah memiliki gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera dibawa ke dokter anak terdekat.
Baca Juga: Vaksin Kanker Serviks Diberikan ke Siswi Kelas 5 dan 6 SD
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengungkapkan bahwa pencegahan penyakit campak dapat dilakukan dengan imunisasi MR. Vaksin ini diberikan kepada anak yang berusia mulai 9 bulan sampai 15 tahun.
Terdapat program imunisasi rutin dari pemerintah, yakni vaksin imunisasi MR setiap bulan Agustus- September. Selain itu, bisa dilakukan dengan terlebih dahulu konsul dengan dokter anak untuk mendapatkan vaksin sesuai jadwal dan umur anak.
Imunisasi Campak (MR)
Imunisasi atau vaksin MR diberikan untuk mencegah infeksi campak dan rubella pada anak. MR adalah singkatan dari Measless Rubella.
Imunisasi MR adalah program vaksin wajib pemerintah Indonesia. Semua anak baik perempuan dan laki-laki sebaiknya mendapatkan vaksin ini.
Demam ringan dan bengkak ringan pada bekas suntik merupakan reaksi normal pada anak setelah mendapat vaksin. Hal ini mengartikan bahwa tidak akan ada efek samping berat dari proses imunisasi campak (IDAI).***