Terapi Seni untuk Penderita Gangguan Kesehatan Mental yang Unik dan Ekspresif

- 21 Januari 2021, 16:14 WIB
ILUSTRASI terapi seni untuk atasi ganggun mental
ILUSTRASI terapi seni untuk atasi ganggun mental /Pexels/Andrea Piacquadio

MALANG TERKINI – Terapi seni atau art therapy merupakan salah satu cara yang diterapkan terapis untuk membantu para penderita gangguan mental dalam mengobati pasien. Penerapannya yang unik dan ekspresif dinilai lebih efektif untuk mengeksplor batin seseorang.

Dilansir dari Arttherapy, art therapy atau terapi seni merupakan layanan kesehatan mental sekaligus profesi yang memperkaya kehidupan individu, keluarga, dan komunitas melalui pembuatan seni, proses kreatif, penerapan teori psikologis, dan pengalaman manusia dalam hubungan psikoterapi.

Sebagaimana yang Malang Terkini rangkum dalam Verywellmind, selama ribuan tahun manusia selalu bergantung pada seni untuk berkomunikasi, mengekspresikan diri mereka, dan menyembuhkan penyakit.

Baca Juga: Pilih Prodi Seni Rupa? Ketahui Elemen Seni Berikut untuk Memaksimalkan Portfolio

Tapi art therapy sendiri belum dinyatakan sebagai program formal hingga tahun 1940.

Dokter mencatat bahwa individu yang menderita gangguan mental seringkali mengekspresikan diri mereka dalam gambar dan karya seni lain. Banyak orang mengeksplorasi penggunaan seni sebagai strategi penyembuhan.

Sejak saat itu, seni menjadi bagian penting dari bidang terapeutik dan digunakan di beberapa teknik pengobatan kesehatan mental.

Terapi seni dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam gangguan mental dan tekanan psikologis.

Baca Juga: Kampung Seni di Malang, Wisata Sembari Lestarikan Warisan Nenek Moyang

Dalam banyak kasus, hal ini mungkin banyak digunakan dengan teknik psikoterapi lain seperti terapi kelompok atau terapi perilaku kognitif.

Beberapa situasi di mana terapi seni dapat digunakan meliputi:

1. Orang dewasa yang mengalami stress berat

2. Anak-anak yang menderita masalah perilaku atau masalah sosial di sekolah atau pun rumah

3. Anak-anak atau orang dewasa yang mengalami peristiwa traumatis

4. Anak-anak dengan ketidakmampuan belajar

5. Orang yang menderita cedera otak

Baca Juga: Awas, Ini 5 Tanda Anda Mengalami Gangguan Kecemasan

6. Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental

Beberapa kondisi yang dapat diobati terapi seni termasuk:

  • Masalah terkait penuaan
  • Gangguan kecemasan berlebih
  • Kanker
  • Depresi
  • Gangguan makanan
  • Kesulitan atau ketidakstabilan emosional
  • Masalah keluarga atau hubungan
  • Kondisi medis
  • Gejala psikologi yang berhubungan dengan masalah medis lainnya
  • PTSD
  • Gangguan psikologi
  • Stress
  • Penggunaan obat-obat terlarang

Baca Juga: Mengenal Gangguan Borderline Personality Disorder yang Dialami Ariel Tatum

Bagaimana terapi seni bekerja? Seorang terapis seni dapat menggunakan bermacam metode seni termasuk menggambar, melukis, memahat, dan membuat kolase untuk klien dari rentang usia muda hingga tua.

Klien yang pernah mengalami trauma emosional, korban kekerasan fisik, kekerasan dalam rumah tangga, kecemasan berlebih, depresi, dan gangguan psikologi lain bisa mendapatkan manfaat dengan mengekspresikan diri mereka secara kreatif.

Pelayanan terapi seni mungkin bisa ditemui di beberapa tempat spesifik seperti:

Pertama, Studio seni

Kedua, Universitas

Ketiga, Pusat komunitas

Keempat, Sekolah dasar dan SMA/K

Kelima, Rumah sakit

Keenam, Kantor psikolog pribadi

Baca Juga: Rambut Rontok? Awas Gangguan Kesehatan Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Ketujuh, Pusat kesehatan

Terkadang orang bertanya-tanya mengapa terapi seni berbeda dengan kelas seni, padahal mereka sama-sama menciptakan karya seni.

Kelas seni lebih memfokuskan pembelajaran teknik, atau membuat produk jadi tertentu. Sedangkan terapi seni sendiri lebih membebaskan klien untuk fokus pada pengekspresian emosi mereka.

Dalam membuat karya seni, orang akan lebih fokus pada persepsi mereka sendiri, imajinasi, dan perasaan. Klien didorong untuk menciptakan seni yang mengeksplorasi dan mengekspresikan dunia batin mereka lebih dari sekadar membuat sesuatu yang berdasarkan ekspresi dari dunia luar.***

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Verry Well Mind Arttheraphy.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah