Memperingati Hari TB Sedunia, Covid-19 Menghambat Pengendalian Tuberkulosis

- 24 Maret 2021, 12:11 WIB
Ilustrasi virus Covid-19
Ilustrasi virus Covid-19 /PIXABAY/TUMISU

MALANG TERKINI – 24 Maret bertepatan dengan peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia yang mana Tjandra Yoga Aditama selaku Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyoroti dampak pandemi Covid-19 terhadap pengendalian dan kemajuan program TB di dunia termasuk Indonesia.

Dampak pandemi Covid-19 terhadap TB ini cukup besar. Model yang dibuat Stop TB Partnership dan Imperial College, Avenir Health, Johns Hopkins University dan USAID yang memperkirakan disrupsi akibat Covid-19 dapat membuat indikator kemajuan program TB dinia mundur 5 sampai 8 tahun yaitu pada situasi di tahun 2013-2016.

Publikasi lain menyebutkan bahwa deteksi TB global mengalami penurunan rata-rata 25 persen dalam 3 bulan. Sehingga kematian akibat TB akan mengalami peningkatan sebanyak 190.00 orang.

Baca Juga: News Update Virus B117, Dari Gejala Hingga Cara Penularan

Artinya, akan ada penambahan 100.000 kematian di kawasan WHO Asia Tenggara.

Dilansir Malang Terkini dari Antara, Tjandra mengungkapkan pada 2018 terdapat 1,49 juta kematian akibat TB di dunia maka akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020 dapat terjadi 1,85 juta kematian di dunia.

Padahal menurut dia pengendalian tuberkulosis di kawasan WHO Asia Tenggara awalnya berjalan cukup baik.

Salah satu indikatornya angka pemberitahuan kasus TB naik yang dari 2,6 juta di tahun 2015 menjadi 3.36 juta di tahun 2018 atau mengalami kenaikan sekitar 20 persen.

Di sisi lain juga terdapat peningkatan dalam keberhasilan pengobatan terhadap TB sensitif obat dari 79 persen pada kohort 2014 menjadi 85 persen di kohort 2017.

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah