3. Mengatasi hipertensi
Pada penelitian yang dilakukan oleh Oboh dkk pada tahun 2015 berjudul ‘Antioxidant, hypolipide- mic, and anti-angiotensin-1- converting enzyme properties of lemon (Citrus limon) and lime (Citrus aurantifolia) juices’, menunjukkan bahwa jeruk nipis digunakan untuk mengatasi hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya.
4. Sebagai senyawa antioksidan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Loizzo dkk pada tahun 2012 berjudul ‘Evaluation of Citrus aurantifolia peel and leaves extracts for their chemical composition, antioxidant and anti-cholinesterase activities’, menunjukkan bahwa ekstrak jeruk nipis mengandung flavonoid berupa apigenin, rutin, quercetin, kaempferoldan nobileti oleh karena itu diyakini memilki aktivitas sebagai antioksidan.
Baca Juga: 8 Arti Mimpi Mandi, Tidak Hanya Pembersihan Diri Namun Juga Hubungan Percintaan
5. Sebagai senyawa anti bakteri (mikrobia)
Senyawa anti mikroba merupakan senyawa yang menghambat pertumbuhan atau mengakibatkan kematian mikroba.
Pada penelitian yang dilakukan Razak dkk pada tahun 2013 dengan judul ‘Uji daya hambat air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro’, menunjukkan hasil jeruk nipis memiliki kemampuan menghambat Staphylococcus aureus sehingga berpotensi sebagai anti jerawat dan merawat luka.
6. Sebagai senyawa anti kanker
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dkk pada tahun 2013 dengan judul ‘Efek Anti Bakteri Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia L.) Terhadap Salmonella Typhi Secara In Vitro.’ ekstrak etanol jeruk nipis terbukti mampu menekan karsinogenesis melalui penekanan ekspresi c-Myc dan menghambat tahap proliferasi. Kandungan flavonoid dalam jeruk nipis berupa narigin, hesperidin dan naringenin berperan sebagai agen kemopreventif karsinogenesis, menghambat proliferasi sel kanker dan tumorigenesis.