Jika Suami Terkena HIV Apakah Istri Juga? Simak Penjelasan Profesor Zubairi Djoerban

- 6 Desember 2022, 13:44 WIB
Ilustrasi. Cara aman jika suami terkena HIV
Ilustrasi. Cara aman jika suami terkena HIV /Pexels/cottonbro studio

MALANG TERKINI - Virus HIV dapat menular melalui kontak cairan tubuh manusia. Sangat beresiko tinggi jika memiliki pasangan hidup yang terkena virus ini.

Oleh sebab itu, memutuskan pilihan pasangan menjadi salah satu hal terpenting dalam hidup seseorang, karena juga menyangkut nasib keturunannya nanti.

Bagi pasangan yang baru mengetahui status virus HIV setelah menikah, sangat beresiko terjadi penularan dan kegawatan HIV/AIDS.

Dalam hal ini kejujuran dari masing-masing pasangan sangat penting untuk dilakukan berkaitan dengan kondisi kesehatan tentang virus HIV/AIDS.

Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2022, Satukan Langkah Cegah HIV

Beberapa pihak menyarankan bagi Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) untuk tidak melakukan pernikahan, mengingat resiko besar yang akan dihadapi.

Memang, secara hak asasi manusia, mereka memiliki hak dan kebutuhan yang sama seperti orang pada umumnya. Karena itu, peran keluarga dan orang sekitar juga sangat penting.

Status kesehatan terkait virus HIV/AIDS sebaiknya diketahui sejak dini bagi pasangan sebelum memutuskan untuk menikah.

Dengan demikian, berbagai upaya pencegahan terjadinya penularan virus HIV/AIDS dapat ditekan seminimal mungkin bahkan tanpa resiko tertular.

Baca Juga: Soal Berita Ratusan Mahasiswa Terinfeksi HIV, Ridwan Kamil Ungkap Data Sebenarnya

Terdapat sebuah penjelasan tentang cara aman jika terpaksa menikah dengan penderita HIV/AIDS atau ODHA karena alasan saling menyukai.

Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, Dokter penemu kasus pertama HIV/AIDS di Indonesia memberikan tips aman menikah dengan pengidap HIV atau ODHA.

ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) memiliki hak sama seperti orang pada umumnya untuk bisa menikah dengan pasangan pilihannya.

Dalam sebuah contoh kasus, seorang wanita yang akan menikah dengan ODHA pasti memiliki kekhawatiran dengan resiko tertular HIV dari suaminya.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Ini Daftar Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Ada Kejang Demam, dan Tetanus

Apalagi jika menghendaki untuk memiliki keturunan, muncul pertanyaan besar, apakah aman untuk memiliki anak dari suami ODHA?

Berikut ini penjelasan Dokter Zubairi Djoerban tentang tips aman menikah dengan pengidap HIV dikutip Malang Terkini dari Twitter @ProfesorZubairi pada Selasa, 6 Desember 2022.

Pertama, bersikaplah jujur kepada calon pasangan tentang status kesehatan masing-masing terkait HIV/AIDS. Apalagi memiliki niat untuk memiliki anak.

Kedua, calon suami harus secara teratur minum obat Antiretroviral (ARV) tanpa terputus sesuai aturan pemakaian yang harus dipahami.

Baca Juga: Kumpulan Quotes Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2021 dari Tokoh Dunia, Cocok untuk Caption foto di Media Sosial

Obat ARV di Indonesia terdapat 3 golongan utama, yaitu NRTI (Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor), NNRTI (Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor), dan PI (Protease Inhibitor).

NRTI seperti Abacavir, Emtricitabine, Zidovudin, Lamivudin, Tenofovir, dan Didanosine. NNRTI seperti Nevirapin, Rilpivirin, dan Efavirenz. PI seperti Lopinavir dan Ritonavir.

Dengan mengkonsumsi secara teratur obat ARV, suami tidak akan menularkan HIV/AIDS kepada istrinya, termasuk jika hamil dan melahirkan anak.

Anak yang dilahirkan tidak bisa tertular HIV dari ayah ODHA yang rutin mengkonsumsi ARV, karena janin hanya dapat tertular HIV dari ibunya.

Baca Juga: Kumpulan Kata-Kata Ucapan,dan Tema Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2022

Ketiga, selalu saling mengingatkan waktu minum obat mengingat jangka waktu rutinitas sangat panjang selama usia pernikahan terjadi.

Selama suami bisa disiplin mengkonsumsi ARV, maka pasangan dan keturunan akan aman dari resiko penularan dan kegawatan HIV.

Sebagai informasi tambahan, cara aman memiliki pasangan ODHA adalah selalu memakai kondom ketika melakukan hubungan suami istri.

Nah, itulah cara aman menikah dengan pengidap HIV atau ODHA menurut Profesor Zubairi Djoerban, pioner penanganan kasus HIV/AIDS di Indonesia.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x