Difteri: Ini Gejala dan Cara Pencegahan Penyakit yang Jadi KLB di Garut

- 26 Februari 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi: gejala dan cara pencegahan difteri
Ilustrasi: gejala dan cara pencegahan difteri /https://phil.cdc.gov/

MALANG TERKINI – Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri di Kabupaten Garut. Hal tersebut ditetapkan setelah terdapat laporan adanya pasien yang terkena difteri meninggal dunia.

Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh Corynebacterium diptheriae. Penyakit ini menyerang saluran pernapasan bagian atas, hidung dan kulit. Difteri sangat menular, karena cara penularannya cukup mudah terlebih lagi apabila di lingkungan padat penduduk.

Seseorang bisa tertular difteri apabila menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita, barang-barang yang terkontaminasi bakteri penyebab difteri, atau sentuhan langsung pada luka ulkus akibat difteri di kulit penderita. Pada umumnya, difteri memiliki masa inkubasi 2-5 hari, sejak bakteri masuk ke tubuh hingga menimbulkan sakit.

Baca Juga: Apa Saja Jenis Penyakit Mental? Berikut Tanda-Tanda serta Cara Mengobatinya

Dikutip Malang Terkini dari website Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, adanya satu kasus difteri yang dikonfirmasi secara klinis di suatu daerah, sudah dapat menjadi dasar kondisi KLB, karena penularannya cepat dan tingkat kematiannya tinggi.

Gejala difteri

Munculnya lapisan tipis berwarna abu-abu pada tenggorokan dan amandel, demam dan menggigil, penderita merasakan sakit tenggorokan dan suara serak.

Sulit bernapas atau napas yang cepat, merasa lemas dan lelah, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening pada leher. Mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, mulai dari cair kemudian menjadi kental dan terkadang bercampur darah.

Baca Juga: 9 Gejala Penyakit Hati yang Perlu Diketahui untuk Kewaspadaan, dari Penyakit Kuning hingga Ensefalopati

Gejala khas dari penyakit ini yaitu munculnya sebuah selaput berwarna abu-abu di sekitar bagian belakang tenggorokan. Nama selaput ini adalah pseudomembran. Selaput ini mudah berdarah jika dikelupas.

Hal tersebut mungkin akan menyebabkan rasa sakit saat menelan. Pada beberapa penderita, gejala ini disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening dan pembengkakan jaringan lunak di leher.

Cara pencegahan difteri

Pola hidup bersih dan sehat dan menjaga gizi seimbang serta banyak makan sayur dan buah saja tidak cukup untuk mencegah penyakit difteri. Pencegahan utama penyakit ini adalah dengan imunisasi.

Baca Juga: 8 Gejala Penyakit Leukimia yang Harus Diketahui, Mulai Munculnya Memar Berlebihan Hingga Pendarahan Tak Biasa

Imunisasi untuk mencegah penyakit ini telah masuk dalam program nasional imunisasi dasar lengkap. Terdapat tiga jenis vaksin yang diberikan pada usia yang berbeda yaitu vaksin DPT-HB-Hib (Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis-B dan Haemofilus influensa tipe b), vaksin DT (Difteri Tetanus), dan vaksin Td (Tetanus difteri).

Pemberian vaksin dilakukan sebanyak lima kali, rinciannya sebagai berikut.

1. Tiga dosis imunisasi dasar DPT-HB-Hib saat usia anak 2, 3 dan 4 bulan

2. Satu dosis imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib pada usia anak 18 bulan

3. Satu dosis imunisasi lanjutan DT saat anak kelas 1 SD/sederajat

4. Satu dosis imunisasi lanjutan Td saat anak kelas 2 SD/sederajat

5. Satu dosis imunisasi lanjutan Td saat anak kelas 5 SD/sederajat.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Klepto? Kenali Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Diagnosa dan Mengatasinya

Sebagian besar dari penderita difteri belum pernah diimunisasi sama sekali. Bagi yang tidak mendapatkan vaksin secara lengkap juga mempunyai potensi terkena bahkan setelah dewasa.

Pemberian vaksin difteri bertujuan untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit difteri. Namun, kekebalan terhadap difteri tidak berlangsung seumur hidup, direkomendasikan melakukan vaksin ulang setiap 10 tahun sekali.

Itulah sedikit penjelasan tentang gejala dan cara pencegahan difteri. Semoga KLB di Garut segera usai dan para penderita cepat sehat kembali.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah