Apa Saja Jenis Penyakit Mental? Berikut Tanda-Tanda serta Cara Mengobatinya

- 18 Februari 2023, 12:32 WIB
Ilustrasi. Salah satu gejala dari efek samping mental disorders dalam hal ini adalah OCD
Ilustrasi. Salah satu gejala dari efek samping mental disorders dalam hal ini adalah OCD //Freepik/pikisuperstar

MALANG TERKINI – Stres yang berkepanjangan mengakibatkan terkena tekanan mental yang pada akhirnya kesehatan mental akan terganggu. Pada saat itu kondisi seseorang mengalami trauma atau pengalaman yang sangat mengganggu secara emosional, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraannya secara keseluruhan.

Trauma dapat terjadi karena banyak alasan, seperti kecelakaan, kekerasan, kehilangan orang yang dicintai, atau pengalaman buruk lainnya. Ketika seseorang mengalami trauma, mereka dapat merasakan emosi yang sangat kuat, termasuk ketakutan, kecemasan, dan depresi. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental jangka panjang.

Ketika seseorang mengalami trauma, mereka juga dapat merasa terisolasi dan kesepian. Mereka mungkin merasa sulit untuk berbicara tentang pengalaman mereka atau merasa bahwa orang lain tidak dapat memahami perasaan mereka. Hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan mental mereka dan dapat membuat mereka merasa semakin terasing dari orang-orang yang mereka cintai.

Baca Juga: Apa Itu Demensia Frontotemporal yang Diidap Bruce Willis?

Gangguan kesehatan mental seperti Skizofrenia, Bipolar,Depresi,OCD(Obsesive-Complusive Disorder), Anxiety Disorder dan beberapa yang lainnya itu dapat menimpa siapa saja, bahkan untuk mereka yang terlihat baik-baik saja dari luar. Mungkin saja seseorang sedang berjuang dengan kondisi tersebut meski tak terlihat. Sebenarnya, seringkali orang yang mengalami gangguan kesehatan mental tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami kondisi itu.

Pada umumnya ada banyak jenis gangguan kesehatan mental yang memiliki ciri-ciri dan metode pengobatan yang berbeda. Beberapa jenis hanya memerlukan terapi bicara, sementara yang lain memerlukan penggunaan obat secara teratur bersama terapi jangka panjang.

Dilansir dari situs WHO (World Health Organization) pada tahun 2019, sekitar 1 dari setiap 8 orang atau sekitar 970 juta orang di seluruh dunia menderita gangguan kesehatan mental dengan gangguan kecemasan dan depresi sebagai jenis yang paling umum. Kemudian pada tahun 2020, jumlah orang yang menderita gangguan kecemasan dan depresi meningkat signifikan karena pandemi COVID-19. Estimasi awal menunjukkan peningkatan sebesar 26% dan 28% masing-masing untuk gangguan kecemasan dan depresi hanya dalam satu tahun

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 19 juta orang di Indonesia yang berusia di atas 15 tahun menderita gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta orang mengalami depresi. Selain itu, berdasarkan Sistem Registrasi Sampel Badan Litbangkes tahun 2016, setiap tahun terjadi sekitar 1.800 kasus bunuh diri, atau rata-rata 5 orang melakukan bunuh diri setiap hari. Dari data tersebut, 47,7% korban bunuh diri berada pada usia 10-39 tahun, yang termasuk dalam rentang usia anak remaja dan usia produktif.

Baca Juga: 10 Manfaat Bawang Putih untuk Kecantikan dan Kesehatan, Mengurangi Penuaan Dini hingga Mencegah Kanker

Halaman:

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x