Apa Itu Bipolar Disorder? Gangguan Kesehatan Mental Ini Tak Bisa Disembuhkan?

- 5 Mei 2023, 22:30 WIB
Orang dengan bipolar dapat mengalami episode mania atau depresi yang parah yang dapat menyebabkan perilaku impulsif, tidak terkendali dan terkadang merusak.
Orang dengan bipolar dapat mengalami episode mania atau depresi yang parah yang dapat menyebabkan perilaku impulsif, tidak terkendali dan terkadang merusak. /Pexels/SHVETS production/

MALANG TERKINI - Bipolar disorder, atau yang lebih dikenal dengan sebutan gangguan bipolar, adalah gangguan kesehatan mental yang serius yang mempengaruhi suasana hati seseorang. Gangguan ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, yaitu episode mania dan depresi.

Episode mania adalah periode di mana seseorang merasa sangat euforia, bergairah, atau agitasi. Sedangkan episode depresi adalah periode di mana seseorang merasa sangat sedih, tidak berdaya, atau putus asa.

Sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic (mayoclinic.org), faktor risiko untuk mengembangkan gangguan bipolar meliputi genetika, lingkungan, dan ketidakseimbangan kimia otak. Gejala awal gangguan bipolar dapat muncul pada masa remaja atau awal dewasa dan dapat terjadi secara tiba-tiba atau secara bertahap.

Baca Juga: Faktor dan Gejala Gangguan Bipolar, Stress Berat Adalah Salah Satunya

Gejala-gejala yang biasa terjadi selama episode mania meliputi perasaan euforia, energi yang berlebihan, kepercayaan diri yang meningkat, dan kemampuan berbicara yang cepat. Sedangkan gejala-gejala selama episode depresi meliputi perasaan sedih atau putus asa, kehilangan minat dalam kegiatan yang biasa dilakukan, dan masalah tidur.

Menurut American Psychiatric Association, ada beberapa jenis bipolar disorder, yaitu bipolar I, bipolar II, dan cyclothymic disorder.

Bipolar I adalah jenis gangguan bipolar yang paling serius dan ditandai dengan setidaknya satu episode mania yang berlangsung setidaknya selama satu minggu atau memerlukan perawatan di rumah sakit.

Sedangkan bipolar II adalah jenis gangguan bipolar yang lebih ringan dan ditandai dengan episode mania yang lebih rendah, yang disebut sebagai hipomania, dan episode depresi.

Bipolar II juga bisa menjadi lebih berat jika tidak ditangani dengan baik dan dapat berkembang menjadi bipolar I.

Baca Juga: Film Kukira Kau Rumah Dapat Review dari Penyintas Bipolar, Trailernya Bikin Berekspektasi Tinggi

Cyclothymic disorder adalah jenis gangguan bipolar yang lebih ringan lagi, dan ditandai dengan perubahan suasana hati yang lebih lembut antara episode hipomania dan depresi. Seseorang dengan cyclothymic disorder dapat mengalami gejala selama bertahun-tahun tanpa mengetahui bahwa ia mengalami gangguan bipolar.

Lebih lanjut, menurut National Institute of Mental Health (NIMH), pengobatan untuk bipolar disorder meliputi obat-obatan, terapi, dan dukungan sosial. Obat-obatan yang umumnya digunakan untuk mengobati gangguan bipolar meliputi stabilizer suasana hati, antipsikotik, dan antidepresan.

Terapi perilaku kognitif, terapi interpersonal, dan terapi keluarga juga dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup seseorang yang mengalami bipolar disorder.

Sedangkan menurut Cleveland Clinic (clevelandclinic.org), seseorang dengan bipolar disorder juga dapat memperbaiki gaya hidupnya dengan mengelola stres, berolahraga secara teratur, menjaga pola makan yang sehat, dan memastikan diri mereka cukup tidur. Menghindari obat-obatan dan alkohol yang dapat memperburuk gejala juga sangat penting.

Baca Juga: 6 Jenis Depresi yang Banyak Terjadi, Mulai dari Berat Hingga Bipolar

Dalam kasus yang parah, seseorang dengan bipolar disorder dapat memerlukan rawat inap di rumah sakit untuk menghindari risiko cedera atau tindakan impulsif yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Selain itu, seseorang dengan bipolar disorder juga dapat mengalami masalah keuangan atau masalah hukum yang terkait dengan perilaku impulsif selama episode mania.

Meskipun bipolar disorder tidak dapat disembuhkan, pengobatan yang tepat dapat membantu seseorang mengelola gejala dan menjalani kehidupan yang produktif dan bahagia.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi gejala dan mencari bantuan medis jika mengalami gangguan bipolar atau mengalami perubahan suasana hati yang drastis dan tidak dapat dijelaskan.***

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x