MALANG TERKINI - Beberapa bulan terakhir, kualitas udara di daerah Jabodetabek memang menunjukan indikator yang buruk. Bahkan hal ini akhirnya menyebabkan banyak warga Jabodetabek mengalami berbagai permasalahan atau penyakit ISPA.
Buruknya kualitas udara ini pun disebabkan karena meningkatnya polusi udara yang semakin meningkat terjadi di daerah Jabodetabek.
Pemerintah pun akhirnya berupaya untuk melakukan perbaikan terhadap kualitas udara dan menekan polusi yang terjadi dengan berbagai cara.
Namun upaya yang dilakukan tersebut, belum memperlihatkan perubahan yang signifikan terhadap kualitas udara Jabodetabek. Hal ini karena polusi udara di Jabodetabek masih terlihat buruk.
Hal ini pun akhirnya menimbulkan beberapa reaksi dari para pakar lingkungan maupun kesehatan yang menilai perlunya upaya lebih keras lagi. Salah satuya ialah Ketua Majelis Kehormatan PDPI.
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyebutkan perlu ada upaya yang lebih keras agar kualitas udara menjadi lebih baik.
“Yang penting hasilnya. Artinya, kebijakan apapun silakan diambil, tapi yang utama itu bagaimana supaya hasilnya (indeks kualitas udara) turun, dan sekarang kita lihat hasilnya belum turun (masih tinggi di angka 170 per Selasa pagi), itu poin pertama,” ujar Tjandra di Jakarta, Selasa (5/9).
Ia menegaskan, pemerintah perlu bekerja keras untuk menganalisa penyebab utama polusi udara di Jabodetabek, sehingga bisa dilakukan penanggulangan yang tepat.