Benarkah Imunoterapi Bisa Obati Kanker Selain Kemoterapi? Simak Penjelasan Dokter Aru Wicaksono Sudoyo

- 24 September 2023, 10:27 WIB
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP memberi paparan pada jumpa pers Satu Dekade Roicam, di Jakarta, Sabtu (23/9/2023). ANTARA/Pamela Sakina.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP memberi paparan pada jumpa pers Satu Dekade Roicam, di Jakarta, Sabtu (23/9/2023). ANTARA/Pamela Sakina. /

Imunoterapi bisa dilakukan melalui penggunaan obat minum, infus, atau injeksi. Pada pasien kanker, imunoterapi akan membantu menghambat dan menghentikan perkembangan dan penyebaran sel kanker ke organ lain.

Beberapa jenis kanker yang dapat ditangani melalui imunoterapi adalah kanker paru, darah, ginjal, kandung kemih, limfoma, dan kanker serviks.

“Kalau kemoterapi itu menurunkan daya tahan tubuh, kalau imunoterapi sebaliknya,” ujar Aru.

Meski begitu, bukan berarti imunoterapi tidak memiliki efek samping. Dokter Spesialis Penyakit Dalam jebolan Universitas Indonesia yang juga Baik imunoterapi maupun kemoterapi bukan persoalan mana yang lebih baik, Aru mengatakan, keputusan jenis terapi didasari dari serangkaian tes kepada pasien yang dilakukan sebelumnya, tergantung kondisi masing-masing.

“Terkadang juga saya merekomendasikan untuk melakukan keduanya,” kata dia.

Imunoterapi dianggap cukup ampuh karena mengandalkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker. Meski demikian, biaya imunoterapi tidak bisa dibilang murah. Estimasi harga perawatannya berkisar Rp100 juta untuk dua kali infus atau suntikan. ***

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah