Meningkatnya Polusi Udara di Jabodetabek, Dokter: Dapat Sebabkan Kanker

- 24 September 2023, 13:08 WIB
Ilustrasi - Warga melintas memakai masker untuk melindungi diri dari debu, di Jembatan Penyeberangan Sepeda (JPS) sekaligus Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Sudirman,Jakarta, Selasa (8/8/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp/aa. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
Ilustrasi - Warga melintas memakai masker untuk melindungi diri dari debu, di Jembatan Penyeberangan Sepeda (JPS) sekaligus Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Sudirman,Jakarta, Selasa (8/8/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp/aa. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR) /

MALANG TERKINI - Polusi udara yang terjadi khususnya di Jabodetabek belakangan ini memang belum sepenuhnya berkurang atau hilang. Hingga saat ini masih indeks polusi udara pun masih dikatakan tinggi.

Adanya polusi udara yang tinggi di kawasan Jabodetabek ini tentunya memberikan pengaruh nyata terhadap aktivitas dan kesehatan masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang mengalami berbagai penyakit ISPA dan lainnya.

Yang mengejutkan, salah seorang tenaga medis yang berkompeten di bidangnya pun menyatakan jika adanya polusi udara ini menimbulkan dampak terhadap penyakit lain selain ISPA yaitu kanker.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP mengatakan polusi udara dapat menyebabkan kanker.

“90 persen penyebab kanker itu lingkungan, selain rokok, polusi udara,” ujar Aru ditemui di Jakarta, Sabtu.

Pada kesempatan itu, Aru membahas kualitas udara di Jakarta juga kota-kota sekitarnya yang semakin lama semakin buruk akibat polusi dari emisi kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik yang mengelilingi kota.

Meski risiko polusi udara terhadap kanker hanya sebanyak dua persen, pencemaran udara ini, menurutnya, tetap dapat menimbulkan kanker dalam tubuh manusia.

“Polusi udara hanya dua persen memang, tapi dua persen dari jumlah (populasi) besar, ya besar juga angkanya,” kata dia.

Selain asap rokok, Aru menyebut asap kendaraan juga termasuk karsinogenik, yakni zat yang berpotensi menyebabkan kanker. Asap kendaraan diketahui mengandung zat karsinogenik bernama polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan kanker.

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x