"Karena tulisan ini khas pegon Mbah Moen, mungkin ada beberapa yang kurang , tapi insyaallah dari bacaan saya ini menjadi jelas," kata Gus Baha.
Setidaknya, Gus Baha juga turut mendengarkan Mbah Moen saat membacakan surat wasiat tersebut.
Bunyi teks surat wasiat Mbah Moen tersebut kurang lebih sebagai berikut, seperti yang dibacakan oleh Gus Baha.
Baca Juga: Ternyata Cara Menikmati Keruwetan dan Masalah Hidup itu Sederhana, Inilah Resep Ala Gus Baha
"Bahwa beberapa hari lalu datang kepada saya Bapak Ustadz Yahya Cholil Al-haj sebagai Katib Syuriah NU PBNU.
"Disodorkan satu gagasan utama Nahdlatul Ulama yang akan datang salah satu pilihan, usulan ada yang memilih di Pondok Pesantren di antaranya yang diusulkan Ponpes Sarang.
"Saya belum memberi jawaban, setelah saya fikirkan, menurut apa yang dikhotrohkan.
"Di sini saya ingat betul Mbah Moen baca dikhotrohkan dari kata digerakkan hatinya maknanyamaknanya oleh Allah SWT.
"Kalau dikehendaki-Nya dalam hal ini saya mempersilahkan dengan hati senang. Semoga Allah memberi anugrah kepada kita bersama mana yang ashlah lana, fi ma yahdi lina walinnahdliyin wal Islam.
"Itulah kita harus menyerahkan urusan pada-Nya, kepada Allah SWT. Hadza wallahul muawaffiq ila aqwaminthorik, wassalamualaikum.