MALANG TERKINI - Habib Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan pernah bercerita tentang seorang kuli angkut bernama Pak Darjo yang fenomenal di Kampung Paruk Purwokerto.
Sosok Pak Darjo menjadi perbincangan masyarakat karena jenazahnya masih utuh setelah kuburannya dibongkar 9 tahun pasca wafatnya.
"Waktu mondok, saya mondok di Kedung Paruk, Purwkerto. Disana ada tukang kuli angkut bernama Darjo, pekerja kasar. Ada beras ya ngangkut beras," kata Habib Luthfi memulai ceritanya.
Baca Juga: Kisah Pemabuk yang Dapat Mengubah Miras Jadi Cuka Karena Ketulusan Taubatnya
Seperti biasanya, setelah shalat shubuh Pak Darjo tidur sebentar. Jam 7 kemudian keluar kerja ke pasar. Rutinitas itu dilakukannya hingga Pak Darjo wafat.
Setelah 9 tahun, cucunya kemudian wafat. Maksud orang tua anak itu, ingin anaknya dimakamkan di dekat makam kakeknya
(Pak Darjo).
Terlebih di pemakaman itu banyak orang saleh, seperti ayahya Mbah Kiai Abdul Malik, yaitu Kiai Ilyas.
Akhirnya kuburan Pak Darjo dibongkar. Namun setelah digali 1,5 m, ternyata bambunya masih hijau, kain kafannya pun masih utuh. Wanginya seperti baru dimakamkan beberapa jam.