MALANG TERKINI - Azan lebih baik dikeraskan atau pelan? Bagaimana menurut pandangan Gus Baha? Pertanyaan ini timbul dari masyarakat belakangan ini.
Mengenai kesunnahan mengeraskan suara azan, dalam hadis disebutkan:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -:(المؤذن يغفر له مدى صوته ويستغفر له كل رطب ويابس) أخرجه أبو داود (515)، والنسائي (645)، وابن ماجه (724) واللفظ له، وأحمد (9317)
Artinya: "Dari Abu Hurairah r.a beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Muadzin akan diampuni sejauh kerasnya suaranya, dan setiap makhluk baik yang basah maupun kering akan memintakan ampun untuknya. (HR. Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad).
Namun demikian, fakta di masyarakat yang majemuk selalu didapati silang pendapat mengenai azan ini, apakah perlu dikeraskan atau dilirihkan.
Dalam salah satu ceramahnya, Gus Baha menjelaskan bahwa perbedaan pendapat mengenai azan tidak dapat dipungkiri, dan hal itu lumrah terjadi.
"Sampeyan kalau beda pendapat biasa saja. Jangan seperti orang sekarang, kalau beda pendapat ribut. Beda pendapat itu fitrah. Tidak mungkinlah kita tidak beda pendapat, tidak mungkin," kata Gus Baha.
Baca Juga: Menag Bikin Aturan Pengeras Suara Masjid, Cak Imin: Pemerintah Tidak Usah Ngatur-ngatur