Gempa Afghanistan 22 Juni 2022: 1.000 Korban Jiwa Tewas Bahkan Diperkirakan Masih Terus Bertambah

23 Juni 2022, 11:00 WIB
Terjadi gempa di Afghanistan berkekuatan 6,1 skala Richter yang menewaskan lebih dari 1.000 korban jiwa. /Foto: Reuters/ Bakhtar Berita//

MALANG TERKINI – Gempa mengguncang Afghanistan pada hari Rabu, 22 Juni 2022 telah menewaskan 1.000 korban jiwa lebih.

Korban gempa Afghanistan berkekuatan 6,1 skala Richter ini diperkirakan masih banyak yang terjebak di dalam puing-puing bangunan.

Gempa mengguncang Afghanistan ini mengakibatkan ratusan rumah rusak berat terutama di daerah-daerah pegunungan terpencil.

Baca Juga: Gempa Bumi M 5.5 Guncang Biak Numfor Papua, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa di Afghanistan yang terjadi pada hari Rabu malam waktu setempat ini menjadi gempa yang paling dahsyat sejak tahun 2002 lalu.

Menurut kantor Survei Geologi AS (USGS) gempa Afghanistan ini terjadi sekitar 44 km atau 27 mil dari kota tenggara Khost, dekat perbatasan dengan Pakistan.

Guncangan gempa dirasakan sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan, dan India namun tidak ada laporan kerusakan ataupun korban di Pakistan.

Baca Juga: 10 Jersey eFootball 2022 Mobile Terbaik Musim Ini, Nomor 10 Paling Sering Dilupakan?

Disebutkan oleh EMSC bahwa gempa Afghanistan ini berkekuatan 6,1 skala Richter, namun USGC menyebut gempa itu berkekuatan 5,9 skala Richter.

Upaya penyelamatan korban karena gempa di Afghanistan ini mengalami kendala karena sebagian besar korban yang berada di daerah desa-desa terpencil terkendala kondisi cuaca tidak mendukung.

Penyelamatan korban gempa terhambat karena hujan lebat, banyak tanah longsor dan banyak daerah yang berada di lereng bukit sangat sulit untuk mendapatkan akses masuk ke sana.
tidak dapat diakses.

Baca Juga: The Black Phone: Daftar Pemeran, Sinopsis, Harga Tiket dan Jadwal Tayang di Bioskop Cinepolis Malang Hari Ini

Seorang petugas kesehatan di rumah sakit Provinsi Paktika, daerah terkena gempa yang tidak mau disebut namanya itu mengatakan bahwa masih banyak korban terkubur di bawah tanah.

"Banyak orang masih terkubur di bawah tanah. Tim penyelamat Imarah Islam telah tiba dan dengan bantuan penduduk setempat berusaha mengeluarkan korban tewas dan luka-luka," ucap petugas kesehatan tersebut.

Bencana alam ini menjadi cobaan bagi kaum Taliban Islam garis keras yang telah menguasai Afghanistan sejak bulan Agustus tahun lalu.

Baca Juga: 24 Rekomendasi Nama Islami Bagi Bayi Perempuan yang Bermakna dapat Bermanfaat bagi Sesama

Sebab pihaknya terputus dari bantuan internasional karena terkena sanksi Internasional dan harus melakukan upaya penyelamatan warga dari gempa ini.

Apalagi kondisi cuaca yang sangat tidak mendukung, kondisi akses jalan sangat buruk, hujan lebat ditambah dengan gempa susulan yang menciptakan resiko longsor cukup tinggi.

Semua itu menjadi tantangan bagi para tim penyelamat untuk menolong para korban yang masih terjebak di bawah tanah.

Sementara itu perwakilan PBB, Loretta Hieber Girardet menjelaskan bahwa PBB mengerahkan tim medisnya dan mempersiapkan pasokan medis untuk para korban.

Baca Juga: Dibully 9 Temannya Saat Berangkat Sholat ke Musholah, Siswa MTs di Kotamobagu Meninggal Dunia

“Jalan-jalannya buruk bahkan pada waktu-waktu terbaik sehingga operasi kemanusiaan yang dilakukan akan segera ditantang oleh kurangnya akses mudah ke daerah itu,” ucap Loretta Hieber Girardet.

Untuk jumlah korban menurut Salahuddin Ayubi, Pejabat Kementerian Dalam Negeri menyebutkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan terus bertambah.

Mengingat masih banyak sekali daerah terpencil di pegunungan yang membutuhkan waktu untuk merinci korban lebih lanjut.

"Karena beberapa desa berada di daerah terpencil di pegunungan dan akan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan rinciannya,” ucap Salahuddin Ayubi.

Itulah informasi gempa Afghanistan yang menewaskan 1.000 korban jiwa bahkan diperkirakan masih terus bertambah.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Terkini

Terpopuler