Profil dan Kisah Sukses Zhang Yiming, Bos TikTok yang Tersohor

26 Februari 2023, 13:31 WIB
Zhang Yiming bos TikTok usia 39 tahun urutan ke-2 sebagai orang terkaya di China //ByteDance/

MALANG TERKINI – Aplikasi TikTok kini telah menjadi platform sosial media yang sangat populer di kalangan masyarakat. Zhang Yiming sebagai pendiri aplikasi ini, telah berhasil membuat TikTok menjadi sensasi, terutama di kalangan anak muda sejak diluncurkan pada tahun 2015.

Zhang Yiming yang masih berusia 39 tahun ini, menurut catatan Forbes memiliki jumlah kekayaan mencapai US$49,5 miliar atau sekitar Rp751 triliun.

Dia berada di urutan ke-2 sebagai orang terkaya di negaranya, menurut Forbes pada tahun 2022. Dan kini berada dalam urutan ke-24 sebagai orang terkaya di dunia versi Real Time Forbes pada 26 Februari 2023.

Baca Juga: BBI Australia Gencarkan Promosi Bahasa Indonesia di Rumah bagi Diaspora Indonesia

Asal mula aplikasi TikTok

Zhang Yiming adalah pendiri Beijing ByteDance Technology Co., salah satu raksasa teknologi internet terbesar di China yang dengan cepat melampaui platform konten online lainnya.

Aplikasi TikTok tercipta dari pengembangan tiga aplikasi yang berbeda. Aplikasi pertama muncul pada tahun 2014 di Amerika Serikat dengan nama Musical.ly.

Kemudian pada 2016, Bytedance yang merupakan perusahaan besar teknologi di China meluncurkan aplikasi sejenis bernama Douyin. Bytedance kemudian berekspansi di bawah nama TikTok. Lalu pada 2018, Bytedance mengakuisisi Musical.ly dan melebur aplikasi itu ke dalam sistem operasi TikTok.

Pengalaman Zhang Yiming di perusahaan startup

Zhang Yiming lahir pada tahun 1983, merupakan salah satu generasi milenial Tiongkok yang mengalami reformasi ekonomi Tiongkok secara langsung. Dia berasal dari Provinsi Fujian di pantai tenggara, yang merupakan salah satu wilayah paling awal di daratan Tiongkok yang membuka diri terhadap dunia.

Baca Juga: Polisi Ungkap AG Pacar Mario Dandy Satrio Sempat Bantu Menolong David Usai Dianiaya di Pesanggrahan

Seperti orang sukses besar lainnya, Zhang memulai usahanya secara perlahan dan banyak melakukan uji coba.

Saat lulus dari Universitas Nankai pada tahun 2005, dia mulai mempelajari mikroelektronika sebelum beralih jurusan ke rekayasa perangkat lunak. Zhang pun mendapatkan pekerjaan di sebuah startup yang membantunya mendapatkan keterampilan berharga dalam membangun fondasi perusahaannya sendiri.

Zhang mempelajari bagaimana cara mengejar keunggulan dalam setiap produk yang diproduksi oleh Kuxun, perusahaan tempat dia bekerja saat itu.

Dedikasi Zhang terhadap pekerjaannya saat itu ternyata menjadi bekal dia untuk memecahkan masalah dalam usahanya. Zhang mengakui bahwa pekerjaan pertamanya itu telah mengajarkan keterampilan penjualan yang berharga, yang kemudian dia gunakan untuk mengembangkan perusahaan dia sendiri yaitu ByteDance.

Zhang membuka bisnis pertamanya

Bisnis pertama Zhang dimulai pada tahun 2009. Zhang menciptakan 99fang.com yaitu sebuah platform tentang pencarian properti. Namun, tiga tahun berselang, dia memutuskan untuk keluar dari bisnis tersebut.

Baca Juga:  Vivo Y20 vs Samsung Galaxy A13 5G, Mending Mana? Ini Spesifikasi dan Harga Terbarunya

Kemudian di tahun 2012, keinginan Zhang untuk mulai berwirausaha dibuktikan dengan mendirikan ByteDance, yang kita kenal saat ini sebagai salah satu perusahaan startup teknologi internet dengan valuasi tertinggi di dunia.

Zhang merasa bahwa pengguna ponsel pintar di negaranya kesulitan menemukan informasi yang relevan di aplikasi seluler. Hal itu menjadi dorongan Zhang untuk menciptakan konten yang relevan kepada pengguna dengan menghasilkan rekomendasi dari kecerdasan buatan, dan pada akhirnya lahirlah ByteDance.

Zhang mendirikan perusahaan startup pertamanya di sebuah apartemen di Beijing dengan empat kamar tidur, tempat timnya tinggal dan bekerja.

Pengusaha muda itu mengingat slogan yang pernah dilihatnya di lokasi konstruksi yang berbunyi 'tempat kecil, impian besar.' Dia dan timnya telah memiliki gagasan yang sangat besar saat membicarakan globalisasi di sebuah apartemen kecil, tempat mereka bekerja.

Lika-liku yang Berujung Kesuksesan

Visinya untuk perusahaan tidak terbatas hanya di China seperti kebanyakan pengusaha di sana. Dia berkeinginan untuk memperluas pasar perusahaannya agar mendunia. Namun hambatan di sisi pemodal saat itu menjadi penghalang mimpi Zhang.

Hingga pada akhirnya Susquehanna International Group mau berinvestasi di startup miliknya dan melihat potensi cemerlang dari proyek Zhang.

Baca Juga: Bupati Malang Dorong Pengembangan Desa Wisata Baru, Apa yang Dimaksud Desa Wisata?

Tolak awal kesuksesannya adalah saat ByteDance meluncurkan aplikasi berita Toutiao di tahun 2012 dan berhasil menarik lebih dari 13 juta pengguna setiap hari dalam kurun waktu dua tahun. Saat itu, Zhang memiliki ide untuk membuat situs berita dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intellegent (AI).

Gaya manajemen Zhang Yiming di ByteDance meniru model perusahaan teknologi AS seperti Microsoft dan Google. ByteDance akhirnya meluncurkan aplikasi video Douyin atau yang kita kenal dengan TikTok pada September 2015. Produk ini pun langsung menjadi hit dan populer seperti kita ketahui saat ini.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler