Suku Bunga FED Makin Berani, Nilai Emas Berjangka Terjun Bebas hingga Lonjakan Nilai Dolar

8 Maret 2023, 11:01 WIB
Ilustrasi. Suku Bunga FED Makin Berani ///Pixabay /NikolaiFrolochkin

MALANG TERKINI - Kepala Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan bahwa, kenaikan suku bunga AS bisa makin agresif lebih tinggi dari yang diharapkan.

Pasalnya, nilai emas berjangka terjun bebas pada Rabu, 8 Maret 2023, berbalik melemah pada akhir perdagangan dari sebelumnya yang stabil.

Powell mengungkapkan kepada Komite Perbankan Senat AS pada Selasa, 7 Maret 2023 bahwa ia membuka pintu terbuka lebar untuk naiknya suku bunga yang lebih berani karena prioritasnya adalah mengembalikan stabilitas harga ketimbang pekerjaan.

Baca Juga: Inilah 5 Zodiak yang Sering Tidak Peduli dan Tidak Memahami Perasaan Pasangan

"Jika totalitas data menunjukkan bahwa pengetatan yang lebih cepat diperlukan, kami akan siap untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga," jelas Jerome Powell yang dilansir Malang Terkini dari Antara.

Ungkapan Powell menaikkan kemungkinan laju suku bunga yang lebih perkasa, untuk mendorong US dollar dan membendung emas. Analis pasar memprediksi kemungkinan ada kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan 22 Maret di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Nilai logam mulia

Nilai logam mulia seperti, emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, anjlok 34,60 dolar AS atau 1,87 persen kemudian tutup pada 1.820,00 dolar AS per ons, setelah diperdagangkan memegang level tertinggi pada sesi 1.856,90 dolar AS dan terendah di 1.817,40 dolar AS.

Untuk nilai emas berjangka masih stuck pada 1.854,60 dolar AS pada Senin, 6 Maret 2023 setelah melonjak di nilai 14,10 dolar AS atau 0,77 persen menjadi pada 1.854,60 dolar AS pada Jumat 3 Maret 2023, dan terpleset 4,90 dolar AS atau 0,27 persen menjadi 1.840,50 dolar AS pada Kamis 2 Maret 2023.

Baca Juga: 8 Maret 2023: Google Luncurkan Doodle untuk Peringatan Hari Perempuan Internasional 2023

Untuk logam lainnya, perak jatuh pada 93,60 sen atau 4,43 persen ditutup pada 20,199 dolar AS per ounce. Platinum tekor 42,30 dolar AS atau 4,32 persen, jadi stuck pada 936,30 dolar AS per ounce.

Lonjakan nilai dolar

Dolar naik ke level tertinggi dalam tiga bulan kepada setumpuk mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan.

Bank sentral AS mungkin akan menguatkan suku bunga lebih besar dari perkiraan sebelumnya dalam membawa target inflasi ke 2,0 persen.

The Fed juga siap untuk bergerak bebas dalam langkah besar bilamana totalitas informasi yang masuk menunjukkan tindakan yang lebih keras diperlukan untuk mengendalikan harga yang akan naik.

The Fed berhasil menghambat laju pengetatan jadi 25 poin dalam dua pertemuan terakhirnya.

Baca Juga: Rekomendasi HP 1 Jutaan Terbaru untuk Pelajar Maret 2023

Pedagang berjangka dana Fed sekarang meramalkan adanya peluang sekitar 60 persen bahwa mereka segera menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan 21-22 Maret. Probabilitas telah terlihat sekitar 22 persen sebelumnya.

Indeks valas memaparkan, dolar naik setinggi 105,65, menguat 1,3 persen pada hari ini. Euro keok 1,28 persen menjadi 1,0548 dolar. Greenback mencapai 137,17 yen Jepang, naik sekitar 0,9 persen dan tertinggi.

Sterling terperosok 1,68 persen menjadi 1,1824 dolar, setelah gapai 1,1822 dolar, sementara Dolar Australia jatuh pada 2,24 persen menjadi 0,6582 dolar AS.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler