Mengejutkan! Presiden Rusia Vladimir Putin Datangi Krimea Sehari Setelah ICC Keluarkan Perintah Penangkapan

19 Maret 2023, 12:55 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin /Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS/

MALANG TERKINI - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perjalanan kejutan ke Krimea pada hari peringatan aneksasi semenanjung Ukraina, sehari setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya.

Dilansir Malang Terkini dari DW, Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Krimea pada hari Sabtu, 18 Maret 2023, dalam kunjungannya untuk memperingati sembilan tahun aneksasi semenanjung tersebut oleh Rusia dari Ukraina.

Menurut video yang ditayangkan di televisi pemerintah Rusia, Putin tiba di Sevastopol, tempat pangkalan utama angkatan laut Rusia.

Baca Juga: Pengadilan Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Putin, Zelensky Anggap 'Keputusan Bersejarah'

Putin terakhir mengunjungi semenanjung itu pada Juli 2020, untuk melihat galangan kapal di kota Kerch.

Setibanya di Sevastopol, Putin disambut oleh Gubernur yang dilantik Moskow, Mikhail Razvozhayev. Putin diajak untuk datang pada pembukaan sekolah seni baru untuk anak-anak disana.

"Presiden kami, benar-benar tahu bagaimana cara memberikan kejutan. Caranya sangat baik," kata Razvozhayev, menjelaskan bahwa sebelumnya pemimpin Rusia itu diharapkan hadir hanya secara online.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 18 Maret 2014, menyusul referendum yang tidak diakui oleh masyarakat internasional, segera setelah penggulingan Presiden Ukraina pro-Rusia Viktor Yanukovych.

Baca Juga: Kapan Sidang Isbat Penentuan Awal Puasa Ramadhan 2023? Ini Tanggal dan 123 Lokasi Pantau Hilal di Indonesia

Di sisi lain, pada kesempatan itu juga terdapat pengumuman perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian di Laut Hitam, meskipun sebelumnya sempat ada perselisihan tentang waktu perpanjangan antara Kyiv dan Moskow.

Mediator dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Turki, serta Rusia dan Ukraina, mengatakan bahwa kesepakatan yang memungkinkan ekspor biji-bijian yang aman dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina telah diperpanjang.

Namun, Rusia dan Ukraina tidak setuju dengan lamanya perpanjangan, sementara PBB dan Turki tidak menyebutkan masalah tersebut.

Rusia mengatakan perpanjangan itu hanya akan ditambah hingga 60 hari, sementara Ukraina menginginkan perpanjangan 120 hari.

Kanselir Jerman, Scholz Sambut Baik Perintah Penangkapan Putin oleh ICC

Jerman sebagai anggota Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), melalui Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Sabtu, menyambut baik keputusan ICC dalam mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Presiden Rusia Vladimir Putin, Si Pecinta The Beatles yang Hobi Telat Saat Kencan

Sebagaimana diketahui, pada hari Jumat kemarin ICC menyerukan penangkapan Putin atas dugaan deportasi anak-anak yang dilakukan secara tidak sah, serta pemindahan orang yang tidak sah dari Ukraina ke Rusia sejak Moskow melancarkan invasi ke tetangganya tahun lalu.

"Pengadilan Pidana Internasional (ICC) merupakan institusi tepat untuk dapat menyelidiki kejahatan perang. Faktanya adalah tidak ada yang kebal hukum dan itu sudah jelas sekarang," kata Scholz pada konferensi pers bersama di Tokyo dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Langkah ICC atas surat penangkapan Putin adalah mengharuskan 123 negara anggotanya untuk menangkap Putin dan memindahkannya ke Den Haag untuk diadili jika dia menginjakkan kaki di wilayah mereka. ICC juga mengeluarkan surat perintah kepada komisaris hak anak Rusia, Maria Lvova-Belova dengan tuduhan yang sama.***

Editor: Iksan

Sumber: DW

Tags

Terkini

Terpopuler