Meski di Bawah Bayang-Bayang Krisis Ukraina, Presiden Vladimir Putin Tetap Menyambut Xi Jinping ke Moskow

20 Maret 2023, 14:54 WIB
Ilustrasi. Hubungan Rusia dan Tiongkok ///Dreamstime/Tomasragina

MALANG TERKINI - Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut kedatangan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan berharap tetap menunjukkan solidaritas penuh melawan hegemoni barat ketika ia sampai di Moskow pada Senin, 20 Maret 2023 waktu setempat.

Dilansir Malang Terkini dari Reuters, untuk saat ini Xi tetap tampil sebagai niat menengahi perdamaian dunia supaya diakhirinya krisis Ukraina.

Xi menjadi pemimpin negara pertama yang bersalaman dengan Putin pasca Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) menyurati Presiden Rusia itu perihal perintah penangkapan pada Jumat lalu atas dugaan pemindahan anak-anak Ukraina ke Rusia sejak awal perang, namun Kremlin menyangkalnya.

Baca Juga: Tentara Bayaran Wagner Berencana Buka 'Lowongan' untuk 30 Ribu Tenaga Baru

Perjalanan pertama Xi di Rusia

Ini merupakan perjalanan pertama Xi Jinping di Rusia pasca pengukuhannya menjabat pada periode ketiga Presiden Tiongkok.

Ini menandai bukti bahwa ia memiliki kawan yang kuat dan bersiap mendukungnya melawan Barat yang mencoba untuk mengisolasi dan mencuranginya di kancah internasional.

Menurutnya, kunjungan kenegaraannya menjadi ketegangan diplomatik pasca Tiongkok merilis dokumen 12 poin penyelesaian Ukraina, tetapi di waktu yang sama demi memperkuat relasi dengan sekutunya.

Sejak awal kedatangan Xi, ia menyatakan bahwa dokumen tersebut berfungsi sebagai faktor pembangun dalam menetralkan konsekuensi krisis.

Baca Juga: Penemuan Koin Langka Dinasti Umayyah, Bukti Sejarah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam

"Dokumen tersebut berfungsi sebagai faktor konstruktif dalam menetralkan konsekuensi krisis dan mempromosikan penyelesaian politik," tulis Xi pada salah satu harian di Rusia.

Ukraina dan pihak Baratnya kemungkinan besar takkan meladeni setiap usaha untuk mengamankan gencatan senjata sebagai taktik demi memberi Putin waktu guna memperkuat dan membatalkan serangan balasan Ukraina yang diharapkan lebih lebar.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy memaparkan dirinya hanya akan mempertimbangkan upaya damai setelah pasukan Rusia mengundurkan diri dari Ukraina.

Proposal Tiongkok hanya berisi pernyataan umum dan tidak ada proposal nyata mengenai solusi menyudahi perang satu tahun di mana puluhan ribu orang telah tewas, kota-kota telah dibumihanguskan dan jutaan jiwa mengungsi keluar negara.

Hakim Internasional mendukung penangkapan Putin

Menteri-menteri kehakiman dari seluruh negara akan merapat di London pada Senin waktu setempat untuk membahas tujuan mendorong Putin ke majelis hakim internasional atas kejahatan perang yang tak beralasan di Ukraina.

Baca Juga: 11 Fakta Credit Suisse, Bank Paling Berpengaruh di Dunia, Terlibat Skandal dan Sedang ‘Berdarah-darah’

Beberapa negara Uni Eropa akan menandatangani Perjanjian Brussel pada hari ini untuk membeli peluru artileri 155 mm yang akan disumbangkan untuk Ukraina, untuk pemesanan pertama kemungkinan dilakukan pada penghujung Mei.

Di Ukraina, pertempuran sengit masih lanjut di kota timur Bakhmut dengan masing-masing pihak melancarkan serangan balasan. Pasukan Ukraina sudah terjaga di Bakhmut sejak musim panas lalu dalam pertempuran perang terpanjang dan penuh darah.

Menyampaikan laporan paginya, militer Ukraina mengatakan para pembela di Bakhmut, Lyman, Ivanivske, Bohdanivka dan Hryhorivka wilayah Donetsk berhasil memukul mundur 69 serangan Rusia dalam satu hari terakhir.

Selain itu juga dilaporkan bahwa pasukan Rusia berada di posisi bertahan di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, selatan Ukraina.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler