Presiden Erdogan Serukan Akhiri Perang di Ukraina Kepada Vladimir Putin

26 Maret 2023, 16:45 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin /Tangkapan Layar YouTube/ Top Channel Albania

MALANG TERKINI - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyerukan segera diakhirinya perang antara Rusia dan Ukraina. Hal tersebut ia ungkapkan melalui panggilan telepon bersama dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada hari Sabtu 25 Maret 2023.

Erdogan menyoroti pentingnya keikutsertaan Turki dalam upaya penghentian segera konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina melalui negosiasi. Bersamaan dengan hal itu, Erdogan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Vladimir Putin atas sikap positifnya mengenai perpanjangan Prakarsa biji-bijian Laut Hitam, sebagaimana pernyataan dari Direktorat Komunikasi Turki.

Dilansir Malang Terkini dari The Hill, Inisiatif Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam, yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki pada Juli tahun lalu, memungkinkan ekspor biji-bijian dari Ukraina dapat berjalan dengan aman melalui Laut Hitam.

Rusia setuju untuk memperbarui kesepakatan selama 60 hari pada akhir pekan lalu, tetapi juga menerbitkan peringatan bahwa perpanjangan lebih lanjut akan membutuhkan pelonggaran sanksi Barat.

Baca Juga: Meski di Bawah Bayang-Bayang Krisis Ukraina, Presiden Vladimir Putin Tetap Menyambut Xi Jinping ke Moskow

Sebagaimana diketahui, Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina telah menandatangani kesepakatan yang dilakukan di Istanbul pada Juli lalu, untuk melanjutkan kegiatan ekspor biji-bijian melalui tiga pelabuhan Ukraina yang telah ditutup menyusul adanya perang Rusia dan Ukraina pada Februari 2022.

Erdogan dan Vladimir Putin Perkuat Hubungan Bilateral

Dalam pembicaraan melalui telepon tersebut, Erdogan dan Vladimir Putin juga membahas mengenai langkah-langkah dalam memperkuat hubungan antara kedua negara, yakni Turki dan Rusia.

Dikutip Malang Terkini dari Antara, selama pembicaraan, Erdogan dan Vladimir Putin telah menyepakati peningkatan volume perdagangan bilateral menjadi sebesar US100 milliar dolar atau sekitar Rp1.517 triliun. Keduanya juga menetapkan untuk mengambil langkah konkret dalam memperkuat kerjasama energi, perdagangan, dan ekonomi.

Baca Juga: Usaha WHO di Tengah Perang serta Kondisi Warga Sipil Ukraina

Presiden Erdogan mengatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk menggunakan rubel (mata uang Federasi Rusia) dalam perdagangan dan penandatanganan nota kesepahaman tentang hubungan ekonomi serta perdagangan bagi kedua negara tersebut.

Turki telah berusaha mempertahankan hubungan ekonomi dengan Rusia selama perang yang berlangsung setahun ini dengan Ukraina.

Seruan Gencatan Senjata China dan Belarusia Dipandang Skeptis Barat

Seruan Erdogan untuk gencatan senjata dan negosiasi, datang setelah seruan serupa untuk mengakhiri permusuhan telah digagas oleh China dan Belarusia awal bulan ini. Namun, upaya untuk mengakhiri konflik yang diserukan oleh kedua negara tersebut, tampaknya dipandang dengan skeptis oleh Negara Barat, karena keduanya terlihat semakin dekat dengan Rusia.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler