Setelah Corona, Tiongkok Kini ‘Dihantam’ Wabah Baru, Telan Korban Jumlahnya Ribuan

7 November 2020, 21:22 WIB
Ilustrasi bakteri brucellosis yang menyerang warga Tiongkok. /Pixabay

MALANG TERKINI – Dunia masih berkutat untuk mencari vaksin Corona atau COVID-19, sekarang Tiongkok mulai diserang wabah baru.

Di Lanzhou, Provinsi Gansu, China, sebanyak 6.620 orang terinfeksi wabah baru tersebut.

Wabah baru ini bernama brucellosis, sampai sekarang sudah 126 dilarikan ke rumah sakit di Lanzhou.

Baca Juga: KM Mina Rejeki Tenggelam di Muara Angke, Satu ABK Hilang

Wabah tersebut membuat pemerintah segera membuat tempat sementara untuk mereka yang mengalami gejala-gejala.

Menurut informasi yang beredar, wabah tersebut pertama kali menyebar pada September 2020.

Setelah terjadi kebocoran limbah di sebuah perusahaan biofarmasi di Lanzhou.

Baca Juga: Penjambret Prajurit TNI Akhirnya Ditangkap

Kala itu pihak Komisi Kesehatan Lanzhou membeberkan jika sebanyak 3.245 orang sudah terjangkit wabah tersebut.

Karena kejadian tersebut, sebanyak delapan orang telah dimintai pertanggungjawaban.

Sebanyak 55.725 orang telah diuji sejauh ini untuk mendeteksi apakah terinfeksi atau tidak.

Dimuat Galamedia.com dalam artikel "Ribuan Warga China Terinfeksi Wabah Brucellosis, Buntut Bocornya Pabrik Biofarmasi September Lalu", pemerintah sudah mengalokasikan dana sebesar 10 juta yuan atau setara dengan Rp21 miliar pada 24 September lalu untuk wabah baru tersebut.

Baca Juga: Infinix Note 8, Smartphone Games dengan Harga Mulai Satu Jutaan

Pemerintah pun dilaporkan akan mendesak perusahaan farmasi yang menjadi dalang tersebarnya wabah untuk mempercepat relokasi pabrik ke luar kota.

Wakil Wali Kota Lanzhou, Wei Qingxiang mengatakan akan terus melakukan pengujian gratis bagi warga. Sementara orang yang dinyatakan terinfeksi akan menerima pengobatan gratis.

Penyakit brucellosis dikenal juga dengan demam malta atau demam Mediterania.

Infeksi bakteri ini menyebabkan munculnya sejumlah gejala pada tubuh seperti sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kelelahan.

Baca Juga: Sandiaga Uno Digadang-gadang Jadi Caketum PPP

Menilik informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat meskipun gejala yang ada mungkin mereda, beberapa gejala bisa menjadi kronis atau tidak pernah hilang.

Lebih lanjut CDC menjelaskan penularan penyakit itu dari manusia ke manusia sangat jarang. Kebanyakan orang terinfeksi dengan makan makanan yang terkontaminasi atau menghirup bakteri.*** (Dicky Adita/galamedia.com)

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler