Hari Paling Mematikan Pasca Kudeta Myanmar, 74 Orang Dinyatakan Tewas

- 27 Maret 2021, 20:57 WIB
ilustrasi tentara Myanmar
ilustrasi tentara Myanmar /Pixabay/Military_Material

MALANG TERKINI – Hari Liburan Angkatan Bersenjata Tahunan Myanmar kemungkinan menjadi hari paling mematikan pasca Kudeta Myanmar bulan Februari 2021 lalu. Memperingati hari tersebut, sebuah parade dirayakan di Ibu Kota Myanmar pada Sabtu, 27 Maret 2021.

Sebuah laporan mengatakan bahwa tentara dan polisi di tempat lain membunuh puluhan orang saat mereka menekan protes terhadap kudeta bulan lalu.

Salah seorang peneliti independen di Yangon yang meminta untuk tidak disebutkan namanya demi keamanan mengeluarkan hitungan dari jumlah korban yang tewas mendekati waktu pada Sabtu sore menjadi 74, jumlahnya tersebar di lebih dari dua lusin kota besar dan kecil.

Baca Juga: Minta Pertemuan para Pemimpin ASEAN, Jokowi: Indonesia Mendesak agar Kekerasan di Myanmar Segera Dihentikan

Jumlah yang dikumpulkan oleh peneliti umumnya dihitung dengan data hitungan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Tahanan Politik di akhir hari, Asosiasi tersebut mendokumentasikan kematian dan penangkapan dan secara luas dilihat sebagai sumber yang pasti.

Pihak berwenang Myanmar berlaku semakin kuat dengan penindasan terhadap penentangan mereka terhadap kudeta pada awal Februari lalu yang melengserkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Kudeta dilakukan untuk membalikkan tahun kemajuan menuju demokrasi setelah lima dekade pemerintahan militer.

Sejak saat itu korban tewas pasca kudeta ini terus meningkat setiap harinya. Hingga pada Jumat, 26 Maret 2021 Asosiasi Tahanan Politik telah mengkonfirmasi 328 orang tewas pasca kudeta.

Baca Juga: Profil Lengkap Jhoni Allen Marbun, Namanya Mencuat Seiring Isu Kudeta di Partai Demokrat

Halaman:

Editor: Yuni Astutik

Sumber: Korea Times Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x