Network
MALANG TERKINI - Akhir-akhir santer terdengar kabar dari banyak media yang tengah membicarakan seluruh konflik Israel-Palestina.
Darimana berdasarkan beberapa informasi yang beredar, sebuah tragedi kelam tengah dialami oleh saudara umat muslim kita yang jauh disana. Khususnya adanya tragedi kejadian penyerangan Israel terhadap umat muslim palestina yang tengah melaksanakan ibadah shalat tarawih di Masjid Al-Aqsa.
Tidak hanya itu saja, meski terdapat banyak bombardir dari segala macam senjata api yang dilontarkan oleh para polisi Israel dalam menyerang para warga Palestina.
Warga Palestina tak gentar lunturkan dan rontohkan ibadah mereka untuk tetap sambut malam Lailatul Qadar dengan melaksanakan Shalat Tarawih Berjamah, walau tengah berada di tengah kepungan-kepungan senjata api yang siap tuk selalu menyerang tanpa kenal nama.
Dengan adanya tragedi dan kesedihan yang dialami oleh para saudara umat muslim kita disana. marilah kita doakan agar mereka warga Palestina tetap diberi ketabahan, dan juga semoga Allah tetap memberikan mereka sebuah berkah di Lebaran kali ini, meski mereka tidak bisa menikmati suasana Lebaran seperti kita warga Indonesia.
Mengenai tragedi yang telah terjadi, berikut Malang Terkini sajikan secarik puisi untuk saudara umat muslim kita di Negara Palestina.
Judul: Saudara Umat Muslimku di Palestina
Baca Juga: Kemenag Larang Takbir Keliling, Yaqut Cholil Qoumas: Silahkan Takbir di Dalam Masjid
Belahan dunia banyak yang berbeda.
Memang dimanakah mereka berada?
Kenapa serangan menjadi sebuah drama?
Apa tiada orang yang paham akan sebuah karma.
Seseorang saling menyerang dan menumbangkan.
Apa yang sebenarnya maksud dari semua ini?
Setiap dari serangan, hanya balasan doa yang dilayangkan.
Itulah yang berlangsung dari masa lalu hingga masa kini.
Beberapa bola peluru terlempar.
Seakan itu bukanlah sosok musuh.
Tapi kenapa ada orang yang tengah terkapar?
Lagi-lagi hanya ada wajah terkejut hingga terdiam lusuh.
Baca Juga: KAI Berikan Bantuan 250 Juta untuk Renovasi Masjid Istiqlal
Kalian lalui suasana yang tak kunjung reda.
Gelombang kesedihan membawa trauma.
Seakan tiada akhir dan tanda jeda.
Suara-suara gemuruh hujam yang seakan menghajar tak kenal nama.
Semua dari kita tercipta dari satu sesama manusia.
Banyak dari semua orang berhasil tuk merekam.
Semua dari kita menolak lupa dan amnesia.
Walau hanya selalu saja persoalan yang kelam.
Jerit tangis dari gerombolan anak-anak.
Dengarlah mereka yang berteriak.
Tanpa perlawanan.
Hanya ada langkah-langkah kecil yang berlari-larian.
Adakah sebuah cinta untuk sesama manusia.
Jika sisi kemanusiaan hanyalah slogan, itu sangatlah sia-sia.
Kenapa perbedaan itu seakan tidak lumrah.
Bukankah itu sebuah bentuk dari sisi yang cukup indah.
Baca Juga: Mahfud MD Bertemu dengan Gatot Murmantyo di Masjid, Banyak yang Mereka Bicarakan
Semua yang tengah berada di luar.
Kenapa hanya saling berbicara dan saling berkabar.
Kenapa ada perdebatan yang membicarakan salah dan benar.
Kita disini terdiam, hanya menatap apa yang ditampilkan layar.
Tiada ucapan hangatku untuk saudaraku yang tengah berduka.
Tiada sapa dan salam dari diriku.
Kuhanya mampu melontarkan dan terbangkan doa untuk mereka.
Semoga ketabahan kan selalu menyertai kalian, walau ini hanya bualan diriku.
Baca Juga: Sejarah Perjalanan Hidup Syekh Ali Jaber, Umur 13 Sudah jadi Imam Masjid
Janganlah coba kau robohkan setiap doa yang kau layangkan.
Yakinlah setiap doa, di langit gelap itu kan menjadi cahaya.
Semoga Allah kan renggut setiap doa yang kau komunikasikan.
Setiap suara yang kami dengar, dia juga kan dengarkan kalian yang tengah berseraya.
Itulah secarik puisi yang disajikan oleh Malang Terkini untuk seluruh saudara umat muslim di Negara Palestina. Yang mana mereka tengah mengalami sebuah tragedi duka dari adanya konflik antar negara.
Marilah kita buat tagar hashtag #AlAqsaUnderAttack di setiap postingan doa untuk mereka engan kita posting di media sosial, entah itu (IG, Twitter mapunu FB). Serta semoga tak lupa mari kita panjatkan sebuah doa-doa dan kata-kata dari sisi hati nurani serta peri kemanusiaan yang kita miliki sebagai bentuk keprihatinan kita atas apa yang tengah dialami oleh saudara kita di Palestina. ***
