Kasus Covid-19 Melonjak di Tokyo, Kekhawatiran Terhadap Penyebaran Infeksi pada Peserta Olimpiade Meningkat

- 29 Juli 2021, 07:25 WIB
Ilustrasi Tokyo melaporkan tingginya kasus infeksi Covid-19 di tengah penyelenggaraan Olimpiade.
Ilustrasi Tokyo melaporkan tingginya kasus infeksi Covid-19 di tengah penyelenggaraan Olimpiade. /PIXABAY/TUMISU

MALANG TERKINI – Tokyo yang merupakan tuan rumah dalam ajang penyelenggaraan Olimpiade, mencetak rekor baru dalam kasus Covid-19.

Dilansir dari Reuters, pada tanggal 28 Juli 2021, Tokyo melaporkan jumlah terbaru yang sekaligus merupakan jumlah tertinggi kasus terinfeksi Covid-19.

Kota yang menjadi penyelenggara Olimpiade itu membuat rekor dengan 3.177 jumlah kasus Covid yang tercatat.

Baca Juga: Cara Mengatasi Rasa Malas dengan Metode Prinsip Disiplin Orang Jepang

Jumlah tersebut melebihi rekor di hari sebelumnya, yaitu pada 27 Juli 2021 dengan 2.848 jumlah kasus.

Yasutoshi Nishimura, Kepala Satgas Darurat Covid-19 Jepang, telah mengatakan kepada panel parlemen bersama tiga prefektur terdekat dengan Tokyo meminta pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat pada Kamis mendatang, 29 Juli 2021.

Ketiga prefektur yang bersama Yasutoshi Nishimura adalah Gubernur Kanagawa, Chiba, dan Saitama.

Saya pikir kita telah memasuki tren kenaikan tajam dalam kasus yang paling saya takutkan,” kata Yuji Kuroiwa, Selaku Gubernur Kanagawa kepada wartawan.

Tokyo berada dalam keadaan darurat keempat yang akan berlangsung hingga Olimpiade. Sedangkan tiga wilayah lainnya menerapkan langkah darurat semu.

Menurut Lembaga Penyiaran Publik NHK, secara nasional jumlah kasus baru Covid-19 melebihi 9.000 untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Yuki Yamada Pemeran Draken dalam Tokyo Revengers Live Action, akan Tampil Kembali di Serial Drama Terbarunya

Hal ini tentunya juga menimbulkan masalah bagi Yoshihide Suga, selaku Perdana Menteri yang sejak awal menjabat pada September lalu, popularitasnya berada pada titik terendah, menjelang pemilihan partai yang berkuasa dan pemilu tahun ini.

Pada hari Selasa, Suga mendesak orang-orang untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin dan menonton Olimpiade melalui Televisi.

Jun Azumi, anggota parlemen senior dari Partai Demokrat Konstitusional mengatakan bahwa pemerintah terlalu optimis.

kecuali jika mengubah pandangannya tentang situasi infeksi setelah Olimpiade, maka akan ada krisis nasional yang serius yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dimulai dengan runtuhnya sistem medis,” kutip penyiar publik NHK.

Penyelenggara Olimpiade, pada 28 Juli 2021 melaporkan 16 kasus baru terkait Olimpiade, dengan total 169 kasus terhitung sejak 1 Juli. Atlet, staf, dan semua media diminta untuk harus mengikuti peraturan dengan ketat.

Baca Juga: MUI Minta Prosedur Kesehatan Penanganan Covid-19 Diperketat

Jepang telah menghindari wabah dahsyat yang telah diderita oleh negara-negara lain, akan tetapi pandemi gelombang kelima membebani rumah sakit.

Meningkatnya angka infeksi memberi tekanan pada rumah sakit.

Banyak orang Jepang khawatir tentang penyebaran infeksi dari peserta Olimpiade.

Orang Jepang sudah bosan dengan pembatasan yang bersifat sukarela. Beberapa para ahli mengatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan Olimpiade terkesan membingungkan. Lebih besar resikonya daripada penyebaran langsung peserta Olimpiade. ***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah