Kewalahan dengan Kasus Covid-19 yang Parah, Makin Banyak Nakes di Singapura Mengundurkan Diri

- 3 November 2021, 19:25 WIB
Lelah dengan pandemi Covid-19, nakes Singapura memutuskan untuk mengundurkan diri.
Lelah dengan pandemi Covid-19, nakes Singapura memutuskan untuk mengundurkan diri. /pixabay/ronstik



MALANG TERKINI
 -  Menteri Kesehatan Negara senior, Janil Puthucheary mengatakan pada Strait Times bahwa tingkat pengunduran diri di kalangan tenaga kesehatan terus meningkat.

Ia mengungkap, sekitar 1.500 petugas kesehatan telah mengundurkan diri pada paruh pertama tahun ini.

Angka tenaga kesehatan asing yang mengundurkan diri jauh lebih banyak, terutama ketika mereka tidak dapat melakukan perjalanan untuk bertemu keluarga mereka kembali ke negara asalnya.

Baca Juga: TERKINI Update Covid-19 Kota Malang Hari Ini 3 November 2021, Tambah 5 Pasien Sembuh

Jumlah nakes yang mengundurkan diri pada tahun 2019 hanya sekitar 600 orang, sementara pada tahun 2020, 500 orang mengundurkan diri. Tahun ini, 500 nakes telah resmi mengundurkan diri pada paruh pertama tahun ini.

Dalam pernyataan menteri di Parlemen Janil mengatakan bahwa pengunduran diri ini sebagian besar diajukan karena alasan pribadi, untuk migrasi, atau pindah kembali ke negara asal mereka.

Sudah lebih dari 20 bulan nakes berjuang tiap hari terus menerus melawan pandemi dan sebagian besar tidak dapat mengambil cuti sejak tahun lalu. Nakes di Singapura telah melampaui panggilan tugas untuk merawat pasien mereka.

Baca Juga: Puting Beliung Terjang 4 Dusun di Modung Bangkalan, Puluhan Rumah Rusak

Untuk bulan September, perawat bekerja rata-rata 160 hingga 175 jam per bulan.

Dr Janil mengaku menerima pesan WhatsApp dari anggota senior tim klinis yang mengeluh bahwa mereka terlalu banyak bekerja dan kelelahan, sehingga mereka tidak yakin berapa lama mereka dapat bertahan.

Dengan kondisi seperti ini, tidak heran jika tingkat pengunduran diri meningkat tahun ini.

Meski begitu, Kementerian Kesehatan secara aktif mengerahkan kembali tenaganya, dengan menjangkau lebih banyak sukarelawan untuk bergabung dengan SG Healthcare Corps. 

Baca Juga: Darah Haid Berlebihan, Waspadai Kanker Serviks Sejak Dini Cari Tahu Penyebabnya

Dr Janil juga menuturkan mereka bekerja sama dengan rumah sakit swasta untuk membantu meringankan sebagian beban nakes di rumah sakit umum dan meningkatkan perekrutan nakes dari luar negeri.

Tetapi salah satu tantangan untuk merekrut lebih banyak nakes asing adalah bahwa mereka mungkin tidak berpengalaman dalam lingkungan dan protokol kesehatan Singapura.
 
Anggota parlemen dari Partai Buruh Jamus Lim (Sengkang GRC) juga bertanya mengapa tidak ada "upaya terpadu" untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit Singapura dan mendatangkan tenaga kerja yang relevan selama paruh awal tahun, ketika ada kelonggaran di jumlah kasus Covid-19.
Dr Janil mengatakan Depkes telah membuka kapasitas ICU yang tidak terlalu jauh sehingga staf tetap menganggur sementara layanan lain kekurangan awak.
 
Baca Juga: Memotong Kuku Atau Rambut Saat Haid, Bagaimana Hukumnya Menurut Islam?

Dr Janil menambahkan bahwa lembaga kesehatan publik juga telah meningkatkan jangkauan mereka kepada staf tentang langkah-langkah dukungan untuk menjaga kesejahteraan mereka.
Ini termasuk menyediakan layanan konseling, saluran bantuan staf dan program peer-support.
Menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan cuti sakit dan penilaian kerja, Dr Janil juga berpesan agar nakes yang khawatir tentang cuti sakit mempengaruhi penilaian kinerja, nakes dapat menghubungi serikat pekerja, Kementerian Tenaga Kerja atau Depkes untuk mendapatkan bantuan.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah