Jelang Kunjungan Jokowi ke Ukraina, 11 Orang Tewas Dihantam Rudal Rusia

- 28 Juni 2022, 10:46 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo /Laily Rachev/SETPRES

MALANG TERKINI - Kunjungan Jokowi ke Ukraina untuk melaksanakan misi perdamaian yaitu dengan membangun dialog antara Ukraina dan Rusia dan menghentikan perang.

Dan direncanakan akan bertemu dengan pemimpin dari kedua negara yang sedang berkonflik yaitu Volodymyr Zelensky di Kiev, Ukraina, dan Vladimir Putin di Moskow.

Menurut jadwal yang sudah ditentukan, Presiden Jokowi akan berangkat ke kedua negara tersebut setelah melakukan pertemuan G7 di Jerman.

Baca Juga: Nantinya Beli Pertalite Wajib Pakai MyPertamina, Ini Cara Pendaftaran yang Dimulai Tanggal 1 Juli 2022

Presiden Republik Indonesia akan melakukan misi perdamaian pada tanggal 29 dan 30 Juni 2022, dengan tujuan agar pemimpin kedua negara dapat kembali membuka ruang dialog.

Sehingga peperangan antara kedua negara yang sudah berlangsung selama beberapa bulan ini dapat segera dihentikan, sebab sudah banyak korban yang berjatuhan.

Dan jika misi Presiden Indonesia ini dapat terlaksana sesuai jadwal yang sudah direncanakan, maka akan menjadi pemimpin negara Asia yang pertama mengunjungi kedua negara setelah terjadi peperangan.

Dikutip dari AlJazeera.Com, ditengah rencana misi perdamaian yang akan dilaksanakan oleh Presiden Jokowi, perang masih terus bergejolak di wilayah Ukraina.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Batalkan Kenaikan Tiket Masuk Candi Borobudur, Namun dengan Syarat

Sebab pada tanggal, 27 Juni 2022, Sebuah rudal Rusia menghantam sebuah Mall di wilayah Kremenchuk, Ukraina tengah dan menewaskan 11 orang dan melukai sedikitnya 40 orang.

Serangan tersebut juga tampak menimbulkan kebakaran besar dan asap mengepul kelangit dari rekaman video yang dibagikan langsung oleh Presiden Ukraina.

Selain itu Dmytro Lunin, gubernur wilayah Poltava tengah juga menuliskan dalam pesan Telegram bahwa serangan rudal Rusia tersebut telah menewaskan, 11 orang dan petugas masih terus berupaya melakukan pencarian korban lainya di puing-puing bangunan Mall yang hancur.

Pihak Ukraina sendiri, menilai bahwa serangan tersebut merupakan tindakan terorisme, sebab sasaran yang dihancurkan adalah fasilitas sipil.

Baca Juga: Video Viral! Induk Monyet Datangi Puskesmas Minta Anaknya Diobati, Dokter Sempat Panik

Dan korban yang berjatuhan juga merupakan masyarakat sipil, sehingga menurut mereka, serangan ke pusat perbelanjaan adalah sebuah kejahatan.

Presiden Ukraina, Zelensky juga mengatakan bahwa serangan ke Mall di wilayah Ukraina Tengah tersebut tidak menargetkan militer melainkan pihak masyarakat sipil dan merupakan upaya sabotase dari pemerintah Rusia, agar masyarakat ukraina tidak dapat hidup normal setelah perang.

Bahkan Sekjen PBB, Antonio Guterres juga ikut mengecam serangan yang menimbulkan 11 Korban jiwa tersebut.

Dan ia menekankan kepada pihak yang bertikai agar memperhatikan hukum humaniter internasional yang melindungi warga sipil dan semua infrastruktur pendukung kehidupan masyarakat sipil.***

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah