Sebuah foto yang beredar di media sosial muncul menunjukkan Salman Rushdie dengan kaki sedikit terangkat dan seseorang menekan perutnya.
Dalam sebuah video di Twitter, diambil beberapa baris dari panggung, terdengar perkataan seorang wanita.
“Semoga mereka bisa menyelamatkannya karena tikaman pisau pertama tepat di dekat arterinya,” ujar wanita tersebut.
Jeremy Genovese, 68 tahun, dari Beachwood, Ohio, mengatakan bahwa orang-orang di lokasi terkejut dan banyak yang menangis.
Baca Juga: Profil dan Biodata Irma Hutabarat Lengkap dari Pendidikan, Karir, Umur, hingga Pasangan
Salman Rushdie diketahui kini tinggal di New York dan menjadi warga negara Amerika Serikat sejak tahun 2016.
Pada Jumat, 12 Agustus 2022, Rushdie berencana menjadi pembicara bersama Henry Reese dari organisasi City of Asylum, sebuah program residensi bagi para penulis yang tinggal di pengasingan di bawah ancaman penganiayaan.
Mereka membahas peran Amerika Serikat sebagai negara suaka bagi penulis dan seniman lain di pengasingan, serta rumah bagi kebebasan berekspresi.
Buku keempat Rushdie, The Satanic Verses atau Ayat-Ayat Setan dilarang terbit di sejumlah negara Muslim pada tahun 1988, termasuk Iran, karena dinilai berisi hujatan terhadap agama Islam.
Pada tahun 1989, pemimpin Iran saat itu Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa atau dekrit, yang menyerukan hukuman mati bagi Salman Rushdie.***(Saumi Rahmantika/Pikiran Rakyat)