3 Surat yang Mengubah Dunia, Salah Satunya Surat Albert Einstein Terkait Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

- 3 Mei 2023, 22:23 WIB
Ilustrasi. 3 surat yang telah berhasil mengubah sejarah dunia
Ilustrasi. 3 surat yang telah berhasil mengubah sejarah dunia /// Pexels/ John-Mark Smith

MALANG TERKINI – Email mungkin sudah menjadi bagian besar dari korespondensi di masa serba digital seperti sekarang.

Namun ada suatu masa ketika surat masih dalam bentuk tulisan tangan, memiliki andil yang cukup besar. Jauh lebih berat daripada kertas yang digunakan untuk menulisnya.

Seperti ketiga surat berikut ini, yang memberikan pengaruh kuat dan nyata dalam sejarah dan tatanan dunia.

Baca Juga: Ini 5 Tanda Karyawan Sedang Di-‘Gaslighting’ di Tempat Kerja, Awas Jadi Korbannya

Dilansir Malang Terkini dari Mental Floss, berikut ini adalah surat-surat yang berhasil mengubah dunia karena goresan di dalamnya:

Inilah 3 surat yang mengubah sejarah dunia

1. Surat yang mendorong Abraham Lincoln untuk menumbuhkan janggut

Pada tahun 1860, Abraham Lincoln adalah calon presiden dari Partai Republik. Dia juga bercukur bersih, tampilan yang sangat kontras dengan penggambaran presiden berjanggut penuh yang akan bertahan lama melewati masa kepresidenannya.

Menumbuhkan janggut adalah saran terkenal yang diajukan oleh seorang gadis berusia 11 tahun bernama Grace Bedell, yang menawarkan beberapa saran kampanye kepada Abraham Lincoln, tanpa diminta.

Dalam suratnya kepada Lincoln tahun itu, dia menyatakan bahwa wajah Lincoln (yang dia gambarkan "sangat kurus"), akan mendapat manfaat dari janggut karena "semua wanita menyukai kumis".

Baca Juga: Laporan Terbaru World Economic Forum 2023: 10 Pekerjaan Ini Akan Tumbuh dan Hilang Dalam 5 Tahun ke Depan

Lincoln membalas suratnya beberapa hari kemudian, dan bertanya-tanya apakah janggut tidak akan tampak seperti "kepura-puraan konyol" karena dia belum pernah menumbuhkannya sebelumnya.

Terlepas dari ketakutan itu, Lincoln akhirnya menumbuhkan janggut, satu-satunya hal yang akhirnya paling terkenal dalam sejarah Amerika.

Dalam perjalanan pelantikannya pada tahun 1861, Lincoln meminta untuk berhenti di kampung halaman Bedell di Westfield, New York, untuk menunjukkan pada Grace Bedell bahwa dia telah mengingat nasihatnya.

2. Surat dari Albert Einstein yang memulai Zaman Atom

Mustahil bagi Albert Einstein untuk memahami keseriusan kata-katanya saat dia menandatangani surat tertanggal 2 Agustus 1939, dan kemudian dikirimkan kepada Presiden Franklin Delano Roosevelt.

Di dalamnya, dia memberi tahu presiden tentang pekerjaan yang dilakukan oleh para ilmuwan seperti Enrico Fermi dan Leo Szilard yang ternyata menghasilkan "reaksi berantai nuklir dalam massa besar uranium." Konsekuensi dari pencapaian seperti itu, tulis Einstein, akan menjadi "bom jenis baru yang sangat kuat".

Baca Juga: Terjebak di Lift? Ini Hal Penting yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan

Motivasi Einstein adalah untuk mengomunikasikan potensi senjata super kepada pemerintah Amerika Serikat, yang kemungkinan dapat dikembangkan oleh Jerman terlebih dahulu, jika AS tidak bertindak.

Ketika Roosevelt menerima surat itu, dia memberi tahu penasihat militernya, Jenderal Edwin Watson, untuk mengambil tindakan.

Itu bukan satu-satunya korespondensi antara Szilard dan Roosevelt. Setelah menerima surat awal, Roosevelt juga berjanji untuk mendanai penelitian fisi nuklir Szilard. Ketika dana itu terlambat datang, Szilard menyurati presiden lagi dan mengancam akan menerbitkan makalah yang dia tulis yang merinci beberapa informasi yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir, kecuali Roosevelt menepati janjinya.

Szilard mendapatkan keinginannya, meskipun dia kemudian menyatakan penyesalan atas ide yang telah dia jalankan, karena takut perang nuklir akan menjadi bencana besar.

Secara kolektif, surat-surat itu menggerakkan rangkaian peristiwa yang mengarah ke Proyek Manhattan dan pengembangan bom atom, yang dikerahkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 dan membantu mengakhiri Perang Dunia II.

3. Surat dari seorang ibu yang membantu memberikan hak pilih kepada perempuan

Pada tahun 1920, nasib hak pilih perempuan berada di tangan seorang pria yang secara terbuka menentang gerakan tersebut.

Baca Juga: Aktor Cilik di Film Titanic yang Hanya Miliki 1 Dialog, Masih Terima Cek Royalti Selama 25 Tahun

Pada 18 Agustus tahun itu, Perwakilan DPR Tennessee Harry Thomas Burn memberikan suara penentu apakah negara bagiannya akan meratifikasi Amandemen ke-19. Tennessee menjadi negara bagian ke-36 yang melakukannya, memperkuat tiga perempat negara bagian yang dibutuhkan untuk memberikan hak pilih kepada perempuan.

Pemungutan suara yang tidak terduga, karena Burn mengenakan mawar merah yang merupakan simbol anti-hak pilih. Pagi itu sebuah surat kabar lokal memasang iklan yang memohon orang-orang untuk "memakai mawar merah", dengan tujuan untuk membantu mengalahkan amandemen tersebut.

Ketika amandemen akhirnya muncul untuk pemungutan suara setelah diskusi panjang, Burn mengejutkan para pengamat dengan memberikan suara yang mendukungnya.

Alasannya? Di saku jaketnya ada sepucuk surat dari ibunya, Febb Ensminger Burn, yang mendesaknya untuk berpihak pada hak pilih perempuan. “Jangan lupa jadi anak yang baik,” tegurnya. Burn kemudian berkata bahwa "nasihat seorang ibu selalu paling aman untuk diikuti oleh seorang anak laki-laki."

Itulah tiga surat yang dibuat dalam tulisan tangan, dan ternyata dapat mengubah tatanan dan sejarah dunia.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah