Cuaca Ekstrem, Kontingen Pramuka AS dan Inggris Tinggalkan Lokasi Jambore Dunia di Korea Selatan

- 5 Agustus 2023, 15:11 WIB
Kontingen Pramuka AS dan Inggris tinggalkan lokasi Jambore Nasional di Korea Selatan akibat cuaca panas ekstrem
Kontingen Pramuka AS dan Inggris tinggalkan lokasi Jambore Nasional di Korea Selatan akibat cuaca panas ekstrem /(REUTERS/Kim Hong-Ji)/

MALANG TERKINI - Cuaca panas ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini memaksa kontingen Pramuka Amerika Serikat dan Inggris meninggalkan lokasi Jambore Dunia di Korea Selatan lebih awal.

Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan disarankan untuk dihentikan pada Sabtu setelah kontingen AS dan Inggris menarik diri seminggu lebih awal karena suhu udara yang panas ekstrem.

Penarikan kontingen AS itu menjadi pukulan bagi penyelenggara dan pemerintah Korsel, yang pada Jumat berjanji untuk menambah truk air, ruangan berpendingin dan petugas medis sebagai upaya untuk menyelamatkan kegiatan itu.

Suhu udara mencapai 34 derajat Celcius di Saemangeum, dekat kota Buan di pesisir barat Korsel, di mana 39.000 peserta --sebagian besar merupakan anggota pramuka berusia 14-18 tahun-- berkemah mulai Jumat.

Kontingen AS akan mengikuti program jambore pada Sabtu sebelum pindah ke kamp militer AS Humphreys dekat lokasi jambore pada Minggu, menurut surel yang diterima Reuters.

"Kontingen AS untuk Jambore Pramuka Dunia telah membuat keputusan sulit bahwa kami akan meninggalkan lokasi jambore dunia ke-25 lebih awal karena cuaca ekstrem yang terus berlanjut dan kondisi di lapangan," menurut surel dari tim media rombongan AS kepada para orang tua peserta.

Inggris, yang mengirim peserta terbanyak ke jambore itu, mengatakan pada Jumat bahwa mereka akan pindah ke hotel di Seoul untuk sisa waktu perjalanan mereka guna mengurangi tekanan di lokasi kegiatan.

Pramuka Inggris terlihat meninggalkan lokasi kemah dengan membawa tas mereka ​​​​​​​di Buan pada Sabtu pagi, menurut saksi mata kepada Reuters.

Badan Pramuka Dunia dalam pernyataannya pada Jumat mengaku telah meminta pemerintah Korsel untuk mempertimbangkan "pilihan lain guna menghentikan kegiatan lebih awal dari yang dijadwalkan dan membantu para peserta hingga mereka kembali ke negara masing-masing".

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x