Benarkah Sejak Lockdown Karena Pandemi Jumlah Kasus Bunuh Diri Naik?

24 November 2020, 12:32 WIB
peningkatan angka bunuh diri saat pandemi /PIXABAY/Counselling

MALANG TERKINI - Beredar informasi di media sosial mengenai lonjakan jumlah kasus bunuh diri di Amerika Serikat hingga 200 persen sejak lockdown diterapkan. 

Hal ini bermula saat Kris Jenner, selebritas yang menyebutkan angka bunuh diri melonjak hingga 200 persen sejak diterapkannya lockdown, sebagaimana dilansir MalangTerkini.com dari Antara.

Namun, Klaim itu tidak berdasar.  American Association of Suicidology (AAS) menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki data yang menunjukkan bagaimana pandemi mempengaruhi tingkat bunuh diri di Amerika Serikat (AS). 

Baca Juga: Sehatkan Mental di Masa Pandemi dengan Bermain di Alam

Sebab, butuh waktu cukup lama untuk mengindentifikasi jumlah kasus bunuh diri. Sementara, sebuah riset mengenai kecenderungan bunuh diri selama pandemi Covid-19 yang terbit pada 12 November 2020 menyatakan, pada negara-negara berpenghasilan tinggi tidak ada peningkatan angka bunuh diri pada awal pandemi.

Diketahui, Karantina wilayah di AS karena pandemi virus corona berlaku sejak Maret 2020, termasuk di California, Michigan, dan New York. Dalam kampanye calon presiden AS, petahana Donald Trump pernah berkomentar soal dampak lockdown terhadap bunuh diri dan masalah mental lainnya. 

"Orang-orang kehilangan pekerjaan, bunuh diri, depresi, alkohol, narkoba pada tingkat yang belum pernah dilihat orang sebelumnya," ujar Trump.

American Association of Suicidology (AAS) mengatakan tingkat kematian nasional karena bunuh diri belum melampaui tingkat kematian terkait Covid-19 saat ini. 

AAS ialah organisasi nirlaba di AS yang mengadvokasi pencegahan bunuh diri. 

Baca Juga: Tahukah Kamu, Kondisi Kesehatan Bisa Diketahui dari bentuk Feses

"Faktanya, data dari sejumlah lokasi menunjukkan bahwa angka (kematian karena bunuh diri) telah menurun selama pandemi," tulis AAS dalam siaran pers, Senin, 2 November 2020. 

Bunuh diri menjadi masalah serius di AS, menduduki peringkat ke-10 penyebab kematian utama. Pada 2018 saja, AS kehilangan lebih dari 48.000 orang karena bunuh diri.

Sementara menurut WO Global Health Estimates, angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia pada 2016 sebesar 3,4 / 100.000 penduduk.

Dengan rincian untuk laki-laki (4,8/100.000 penduduk) lebih tinggi dibandingkan perempuan (92,1/100.000 penduduk).

Baca Juga: Kurang Dikenal, Inilah Manfaat Garam Hitam untuk Kesehatan

WHO meramalkan pada 2020 angka bunuh diri di Indonesia secara umum menjadi 2,4 per 100,000 jiwa dan diperkirakan jumlah kematian akibat bunuh diri di Indonesia sekitar 1.800 kasus per tahun.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler