Muhammadiyah Berhasil Galang Dana Hingga Rp32 Miliar untuk Palestina

6 Juni 2021, 08:43 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir /muhammadiya.or.id/

MALANG TERKINI - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan rasa syukur karena Lazismu berhasil menghimpun dana kemanusiaan untuk Palestina hingaa Rp 32,185 miliar.

Ia juga menyapaikan terima kasih kepada seluruh Pimpinan Wilayah, Ortom, Majelis, Lembaga, Cabang, Ranting, PCIM/PCIA serta seluruh anggota persyarikatan dan simpatisan yang ikut memberikan donasi.

Menurut Haedar, sumbangan tersebut merupakan bentuk komintmen Muhammadiyah untuk membela masyarakat Palestina.

Baca Juga: Polemik Penggalangan Dana untuk Palestina oleh UAH, Zulkifli Hasan: Fitnah Terhadapnya Harus Diusut Tuntas

“Alhamdulillah Lazismu telah melaporkan kepada PP Muhammadiyah bahwa telah terkumpul dana kemanusiaan untuk palestina sebesar RP 32.185 Miliar sebagai wujud dari partisipasi dan komitmen Muhammadiyah termasuk di dalamnya Aisyiyah, kekuatan dan unsur Persyarikatan serta Amal Usaha Muhammadiyah untuk membela Palestina dari agresi dan tindakan sewenang-wenang zionis Israel,” tuturnya, Sabtu 5 Juni 2021, dikutip dari laman Muhammadiyah.

Haedar menuturkan jika perjuangan Palestina punya kesamaan dengan apa yang dilakukan rakyat Indonesia yang pernah berjuang melawan penjajah.

“Pembelaan Muhammadiyah terhadap Palestina memiliki nafas yang sama dengan perjuangan rakyat Indonesia sebagai bangsa yang pernah dijajah begitu lama, dan mengalami penderitaan yang begitu Panjang,” terang Haedar.

Ia juga memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang secara resmi mengecam tindakan Israel ke Palestina.

Baca Juga: LBH PP Muhammadiyah Siapkan Pendampingan dan Bantuan Hukum untuk 75 Pegawai KPK

Mendukung Palestina Adalah Amanat Konstitusi

Pada akhir Mei lalu, Haedar menegaskan soal alasan Indonesia harus membela perjuangan rakyat Palestina dari belenggu Israel.

Saat halalbihalal PP Muhammadiyah pada 23 Mei 2021 yang lalu, Haedar mengaku heran dengan adanya elite bangsa yang malah condong membela Israel dan mengajak masyarakat bersifat pasif terhadap apa yang terjadi di Palestina.

“Dalam konteks ini kita mengutuk sekeras-kerasnya Israel dan siapapun kekuatan yang terus mengawetkan agresi dan nafsu kolonialisme,” tegas Haedar.

Baca Juga: Pengertian Gencatan Senjata yang Terjadi pada Konflik Israel Palestina

“Saya pikir perlu dicerahkan para elit bangsa dan warga bangsa yang masih memandang bahwa bela Palestina adalah bentuk primordialisme atau mengekspor berbagai perilaku Keislaman yang huru hara di Timur Tengah ke Indonesia,” jelasnya.***

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Muhammadiyah

Tags

Terkini

Terpopuler