MALANG TERKINI – Pengacara Refly Harun sebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak punya pengalaman terkait suksesi yang demokratis.
Hal ini karena tidak ada proses konvensi kepartaian yang dilakukan PDIP dalam menentukan bakal Calon Presiden.
“Ternyata tidak ada mekanisme demokratis, semuanya terserah Mbak Mega (Megawati),” kata Refly.
Baca Juga: Bincang Dengan Refly Harun, Ganjar Pranowo Pilih Megawati Dibandingkan Jokowi
Ia menyebut jika dikaitkan dengan conflict of interest, hubungan sedarah Megawati dan Puan Maharani tidak elok untuk melakukan penunjukan langsung pada Puan sebagai Capres.
“(Tetapi ya memang, partai ini memang belum punya pengalaman dalam hal suksesi yang demokratis,”
Dalam hal kepemimpinan, PDIP masih dipertanyakan apakah masih harus dalam trah Bung Karno atau boleh orang lain.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Perekonomian Indonesia Bisa Berada di Peringkat Ke-7 Dunia di Tahun 2030
Pertanyaan ini disampaikan Refly Harun dalam Youtubenya pada Selasa malam, 12 Oktober 2021.
Refly justru menyebut PDIP akan terlihat keren jika mau melakukan konvensi untuk penentuan calon Capres 2024 mendatang.
PDIP disebut sebagai satu-satunya partai yang memiliki kesiapan dalam mengajukan Calon Presiden di 2024.
Baca Juga: Terbaru! Info Lokasi dan Jadwal Vaksin Covid-19 di Malang Gratis untuk Umum Plus Link Pendaftaran
PDIP mempunyai 128 kursi di DPR RI yang dengan kata lain cukup 20% untuk mengajukan pasangan Capres dan Cawapres.
“Padahal kalau mau mengadakan konvensi ow keren sekali PDI Perjuangan,” kata pengacara asal Palembang ini pada Selasa malam, 12 Oktober 2021.
Refly Harun bersuara karena ia menganggap banyak partai di Indonesia tidak memperjalankan sistem demokrasi di dalamnya.
Baca Juga: Ini Sejarah Mengapa Bulan Bahasa Dirayakan Setiap Oktober
“Masak nasib bangsa ini hanya ditentukan oleh satu orang saja,” kata laki-laki asal Palembang itu.***