Klarifikasi Polres Berau Tentang Berita Viral Ibu-ibu Meninggal Saat Antre Minyak Goreng

15 Maret 2022, 16:01 WIB
ilustrasi: Klarifikasi Polisi soal ibu yang meninggal saat antre minyak goreng /Kolase foto./ANTARA./Instagram @berauterkini

MALANG TERKINI - Kapolres Berau, AKBP Anggoro Wicaksono memberikan penjelasan mengenai berita viral yang menyebutkan seorang  ibu rumah tangga (IRT) yang meninggal dunia saat antre minyak goreng.

Melaui Konferensi Pers Polres Berau di Ruang Rapat Polres Berau, pada Senin, 14 Maret 2022, Anggoro Wicaksono menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Anggoro Wicaksono menjelaskan jika pada Sabtu, 12 Maret 2022, saat IRT tersebut meninggal, tidak ada antrean di depan minimarket Jalan Kampung Cina, Kelurahan Teluk Bayur, Kecamatan Teluk Bayur.

Baca Juga: 5 Manfaat Minyak Jagung Untuk Kesehatan

Ia juga menjelaskan jika sebelum keluar rumah, korban sudah mengeluh sakit dada.

 

“Pada pukul 7.00 WITA sebelum keluar rumah, korban sempat mengeluhkan kepada suaminya bahwa ia mengalami sakit di dada,” ucapnya.

Saat konferesi pers tersebut, hadir juga suami korban, Budianto dan Ketua RT5 Kelurahan Teluk Bayur bernama Johansyah.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Sindir Pihak yang Kontra dengan Ritual Kendi Nusantara Jokowi di IKN

Anggoro Wicaksono mengatakan bahwa korban bernama Sandra (41) sudah lama menderita penyakit asma.

Menurut keterangan suaminya, korban menderita asma sejak awal pernikahan tahun 2000 silam, serta telah berulang kali menjalani pengobatan.

“Saat korban sampai di halaman depan minimarket, korban terduduk dan jatuh pingsan, diduga karena penyakit asma korban kambuh,” ujar Anggoro Wicaksono.

Korban diketahui berjalan kaki dari rumahnya menuju minimarket yang letaknya hanya berjarak kurang lebih 85 meter.

Baca Juga: Tahun Lalu Gagal Total Karena Kaus Covid-19, Indonesia Siap Bertanding Full Team di All England 2022

Akan tetapi, sesampainya di lokasi, diduga penyakit asma korban kambuh hingga membuatnya merasakan sakit di dadanya kemudian terduduk.

Beberapa saat korban berusaha untuk berdiri, tetapi kemudian jatuh dan pingsan.

“Korban pun segera ke rumah sakit. Tetapi ditengah perjalanan, korban meninggal dunia,” tutur Anggoro Wicaksono.

Dari pihak keluarga korban pun menolak untuk dilakukan visum terhadap jenazah korban dan telah dibuatkan surat pernyataan tidak keberatan.

“Dari keterangan sebelumnya, kami menegaskan bahwa korban meninggal bukan karena mengantre minyak, namun karena penyakit asmanya kambuh,” kata Anggoro Wicaksono.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya dan tidak panic buying.

Baca Juga: Cara Mengatasi Trauma Korban Pelecehan Seksual yang Perlu Kamu Tahu

Hal itu dilakukan untuk mencegah beredarnya isu-isu yang tidak jelas kebenarannya.

“Polres Berau terus bersinergi dengan Disperindagkop dan stakeholder lain untuk mengawasi pendistribusian minyak goreng serta melakukan pengamanan di tempat-tempat penjualan,” ujar Anggoro Wicaksono.

Tidak hanya itu, dia mengimbau apabila ada masyarakat yang mengetahui adanya penimbunan atau menjual dengan harga yang tidak wajar agar segera melaporkan ke Polres Berau dan Polsek terdekat untuk nantinya dilakukan penyelidikan.

“Silakan laporkan, apabila ada mengetahui informasi adanya penimbunan atau menjual minyak goreng dengan harga yang tidak wajar," ucap Anggoro Wicaksono, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Polres Berau, Selasa, 15 Maret 2022.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Berita ini pernah terbit di Pikiran Rakyat dalam artikel "Heboh Ibu-ibu Meninggal saat Antre Minyak Goreng, Polisi Buka Suara: Bukan Karena Itu"

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler