Kronologi yang Dungkap Partai Demokrat dan Pengacara Soal Kasus Pelecehan Seksual yang Ditudingkan Kepada DK

15 Juli 2022, 10:48 WIB
ilustrasi: Kronologi dan fakta terkait DK yang dilaporkan atas kasus pelecehan seksual /Wikipedia/

MALANG TERKINI - Partai Demokrat membeberkan kronologi kasus yang ditudingkan kepada salah satu anggota DPR dari partai tersebut.

Sebagaimana diketahui jika anggoat DPR RI inisial DK dari Partai Demokrat dilaporkan ke pihak kepolisian atas kasus pelecehan seksual.

Atas kasus tersebut, DK ternyata sebelumnya sudah dipanggil dan diperiksa oleh internal partai dan menemukan sejumlah fakta.

Baca Juga: Profil Debby Kurniawan Anggota DPR RI Partai Demokrat Lengkap dengan Umur, Dapil dan Perjalanan Karirnya

Internal Partai Demokrat telah membeberkan kronologi dan juga hasil pemeriksaan Dewan Kehormatan partai.

Pengacara DK juga mengungkap sejumlah hal terkait kasus yang kini membelit kliennya tersebut.

Berikut, dirangkum dari berbagai sumber, sejumlah fakta terkait pemanggilan DK oleh Demokrat:

1. Pemanggilan

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat, Agung Budi Santoso menyatakan pihaknya akan memanggil anggota DPR inisial DK atas pelaporan Bareskrim Polri terkait dugaan pencabulan.

Laporan polisi terhadap DK terdaftar dengan Nomor:LI/35/VI/2022/Subdit V tertanggal 15 Juni 2022.

Baca Juga: Polres Metro Jaksel Terima Laporan dari Istri Kadiv Propam Ferdy Sambo Terkait Dugaan Pelecehan Seksual

Dalam laporan itu, DK diduga melanggar pasal 289 KUHP tentang tindak pidana pencabulan.

Pada Kamis, 14 Juli 2022, Agung Budi Santoso mengatakan pemanggilan terhadap DK akan dilakukan oleh pimpinan fraksi.

2. Internal Partai Baru Mengetahui Kasus DK

Agung Budi Santoso mengaku dia baru mendengar adanya kabar pelaporan DK ke Polisi terkait kasus pencabulan dari pemberitaan yang beredar di media sosial.

Oleh karena itu, dia menekankan perlu dilakukan klarifikasi langsung terhadap yang bersangkutan.

Baca Juga: Arti Jumat Berkah dan Jumat Mubarok, Lengkap dengan Tulisan Arab

3. Hasil Pemeriksaan Dewan Kehormatan Demokrat

Pengacara DK, Soleh menyatakan bahwa kasus dugaan pencabulan kliennya sudah selesai di internal Partai Demokrat.

Menurutnya, Dewan Kehormatan (Wanhor) Partai Demokrat sudah pernah memeriksa kasus tersebut pada 2018 silam.

Pada saat itu, DK masih menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim).

Soleh mengatakan bahwa korban pada saat itu bekerja sebagai staf dan DK belum menjadi anggota DPR.

Baca Juga: Update Dugaan Pelecehan di Terminal Arjosari Malang, Pemerintah Kota Langsung Bertindak Cepat Mencari Pelaku

4. Tak Ada Bukti

Soleh menyampaikan bahwa tidak ada bukti apapun terkait dugaan DK melakukan pencabulan.

Dia menegaskan tidak ada bukti yang mendukung, baik itu berupa adanya saksi, foto, maupun video.

Bahkan menurut Soleh, hal tersebut sudah diakui oleh sosok yang mengaku sebagai korban ketika proses di Wanhor Partai Demokrat.

5. Kasus Lama

Sebagai pengacara DK, Soleh pun mengaku heran dengan kemunculan kembali kasus dugaan pencabulan yang menyeret nama kliennya saat ini.

Menurutnya, jika benar terjadi tindak pidana pencabulan, kasus itu seharusnya dilaporkan ke polisi beberapa tahun silam.

Soleh mengaku heran kenapa tiba-tiba sekarang ada pengakuan pencabulan dan pemerkosaan dari korban.

Baca Juga: Takut Kolesterol Tinggi Akibat Makan Daging Sapi? Rutinlah Makan Cemilan Ini Tiap Hari

Secara logika, jika memang ada pemerkosaan, seharusnya sudah dilaporkan sejak tahun 2019, 2020, atau 2021.

6. Pelapor Dicurigai

Soleh menduga sosok yang melaporkan DK ke Bareskrim Polri merupakan oknum-oknum dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan.

Dia pun menegaskan, proses kasus dugaan yang menyeret nama kliennya masih dalam tahap penyelidikan saat ini.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Discalaimer: Berita ini pernah terbit di Pikiran Rakyat dalam judul "6 Fakta Anggota DPR Inisial DK Dipanggil Demokrat: Hasil Pemeriksaan Hingga Kecurigaan Pengacara"

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler