Jaga Ketahanan Pangan, Kota Bandung Jadikan "Buruan SAE" Sebagai Program Andalan

29 September 2023, 12:32 WIB
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Gin Gin Ginanjar saat memberikan keterangan di Bandung (22/9/2023). ANTARA/Rubby Jovan (ANTARA/Rubby Jovan) /

MALANG TERKINI - Imbas dari adanya El Nino juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, seperti bahan pangan yang langka.

Kekurangan stok pangan di daerah inilah yang membuat kestabilan harga pun mengalami fluktuatif dan akhirnya merugikan masyarakat. 

Untuk mengantisipasi hal ini, beberapa daerah melakukan berbagai upaya atau program agar ketahanan pangan dapat terjaga. Salah satunya adalah Kota Bandung. 

Melalui Dinas Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, pemerintah daerah berusaha membuat sebuah program bernama Buruan SAE sebagai bentuk upaya solusi agar ketahanan pangan dapat dijaga.

Program Buruan SAE ini diharapkan oleh DKPP Kota Bandung bisa menjadi program andalan dalam menjaga kestabilan pangan sehingga harga pangan pun juga ikut stabil.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menyampaikan Program Buruan SAE (Sehat, Alami, dan Ekonomis) sebagai program pertanian perkotaan bisa menjadi salah satu solusi menjaga ketahanan pangan saat menghadapi El Nino.

“Buruan SAE bisa menjadi sebuah solusi saat hampir semua kota di dunia sekarang khawatir akan kekurangan pangan akibat El Nino, dan menjadi solusi di masyarakat untuk membangun kebersamaan menghasilkan pangan,” kata Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar di Bandung, Kamis.

Gin Gin menjelaskan Program Buruan SAE adalah bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk dimanfaatkan menjadi lahan pertanian.

“Karena kita memanfaatkan pekarangan rumah untuk mulai produksi sampai panen dan sebagainya, dengan tidak menggunakan pestisida kimia dan seminimal mungkin kita alami,” katanya.

Ia mengatakan hasil panen dari pertanian Buruan SAE ini bisa dikembangkan oleh kelompok petani untuk dijual dalam bentuk masih segar, bahkan dikembangkan menjadi produk olahan.

“Salah satunya, selain dipanen dalam bentuk segar, juga beberapa kelompok mengolah jadi beberapa produk olahan dan mereka sudah mulai penjualan secara mandiri,” katanya.

Gin Gin menyebut hingga saat ini telah ada 375 kelompok Buruan SAE yang berbasis pendekatan keluarga dan rumah tangga yang berada di tingkat kewilayahan.

“Sekarang sudah ada sekitar 375 kelompok yang tersebar di 151 kelurahan yang dikelola oleh komunitas RT maupun RW,” katanya.

Dia berharap kelompok Buruan SAE ini bisa terus bertambah setiap tahunnya untuk menjadi salah satu solusi menjaga ketahanan pangan saat menghadapi El Nino, mengingat Kota Bandung bergantung pada pasokan pangan dari daerah lain.

“Nah kita berharap kelompok ini terus bertambah. Kita menargetkan minimal ada 50 kelompok baru setiap tahunnya,” kata Gin Gin. ***

Editor: Ianatul Ainiyah

Tags

Terkini

Terpopuler