Kunci Sukses BUMN Melakukan Merger, Ekonom: Penyamaan Kultur

30 September 2023, 12:13 WIB
Direktur Lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Toto Pranoto (Ketiga dari kanan) dan Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga (tengah) dalam sesi foto bersama seminar "BUMN Going Global Strategy and Action Plan” di Jakarta, Selasa (10/12/2019). ANTARA/Aji Cakti/am. /

MALANG TERKINI - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia diketahui memiliki banyak perusahaan didalamnya sesuai dengan bidang-bidang yang ada.

Beberapa tahun belakangan ini, beberapa perusahaan pun diketahui melakukan merger atau penggabungan menjadi satu  BUMN saja.

Namun merger antar perusahaan BUMN tidak semuanya dapat berjalan baik. Ada juga yang mengalami beberapa kendala baik saat merger maupun ketika berjalan setelah penggabungan.

Managing Director Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto mengatakan penyamaan kultur perusahaan menjadi salah satu kunci sukses BUMN yang merger.

"Ada yang memang harus diperhatikan agar perusahaan tersebut dapat bersinergi dengan baik ketika sudah bergabung," kata Toto di Jakarta, Jumat.

Menurut Toto, seluruh perusahaan memiliki kultur tersendiri yang bertujuan memberikan warisan atau legacy.

Kultur dan legacy dari setiap perusahaan itu lah, lanjut Toto, yang harus diselaraskan ketika bergabung dalam satu induk.

Dia melanjutkan, jika kultur tersebut tidak dapat diselaraskan maka induk perusahaan akan kesulitan mencapai tujuan yang sama.

Selain itu, Totok juga menekankan pentingnya sinergitas dan komunikasi antar perusahaan agar tidak terjadi intrik ataupun persaingan antar anak perusahaan.

Selanjutnya, dia juga mengatakan pemerintah harus menyetarakan standar operasional prosedur seluruh perusahaan yang telah bergabung.

"Standard prosedur harus dijadikan sebagai satu sehingga bagaimana lagi supaya tidak terjadi perbedaan warisan," jelas dia

Dengan standarisasi yang sama, dia yakin seluruh perusahaan akan menghasilkan produk dengan kualitas yang sama.

Toto pun menyoroti beberapa perusahaan BUMN yang dinilai berhasil mengantisipasi hal tersebut dan berhasil setelah merger. Salah satunya PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang sudah dua tahun marger.

Menurut Toto, setelah Pelindo merger, pemerintah lebih mudah melakukan pengawasan kinerja perusahaan.

Toto juga menilai kinerja Pelindo setelah bergabung meningkatkan lantaran terjadi peningkatan deviden di tahun 2022 setelah resmi merger pada 2021.

"Kalau lihat kinerja Pelindo terjadi peningkatan revenue dan peningkatan keuntungan dan efisiensi semakin tajam," jelas dia.

Diketahui, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan, PT Pelindo mencetak banyak pencapaian setelah resmi melakukan penggabungan perusahaan atau merger pada 2021.

Pencapaian tersebut dikatakan Rabin berkaitan dengan meningkatnya layanan pengantaran logistik, sektor wisata hingga integrasi pelabuhan dengan moda transportasi.

Menurut Rabin, pencapaian itu dapat terjadi karena kuatnya sinergitas antara jajaran terutama setelah Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV bergabung menjadi PT Pelindo.

Dia pun menyebut beberapa capaian Pelindo selama dua tahun terakhir yakni meningkatnya pelayanan logistik peti kemas dan non peti kemas di setiap pelabuhan.

Selain itu, dia mengatakan pelabuhan yang dikelola Pelindo berperan mendukung arus barang, seperti di Terminal Kijing, Provinsi Kalimantan Barat.

"Lalu pengoperasian jalan tol Cibitung-Cilincing serta konektivitas pelabuhan Belawan dan kereta di stasiun Sei Mangkei untuk perbaikan ekosistem logistik," kata Rabin dalam video kata sambutan di acara 'Voice of Stakeholder' Potret 2 Tahun Pelindo Pasca Penggabungan di Jakarta, Rabu.

Tidak hanya di bidang logistik, Rabin juga menyebutkan bahwa Pelindo ikut berperan meningkatkan perekonomian di sektor wisata melalui keberadaan Bali Maratime Tourism Hub (BMTH). Dengan adanya BMTH, lanjut dia, wisatawan akan lebih mudah mengaksesnya kawasan wisata di Bali.

Tidak hanya itu, dia juga mengatakan Pelindo berhasil mendapatkan kenaikan deviden sebesar 57 persen menjadi Rp 7,2 triliun.

Dengan capaian ini, Rabin berharap Pelindo dapat berperan aktif meningkatkan ekonomi maritim nasional sehingga dapat menarik investor asing masuk. ***

 

Editor: Ianatul Ainiyah

Tags

Terkini

Terpopuler