Suami Gantung Diri Usai tahu Istri Reaktif Covid-19

5 November 2020, 20:00 WIB
ilustrasi depresi /Pixibay/Skitterphoto

MALANG TERKINI - Polsek Cibinong, Polres Bogor, Jawa Barat, mengungkapkan kasus suami bunuh diri di Perumahan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) , Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga lantaran istrinya reaktif virus corona atau Covid-19.

Kadek Vamil mengatakan akan memastikan penyelidikan tersebut menunggu hasil jadwal tes sweb yang akan dilakukan sang istri pada Kamis 5 November 2020, dilansir dari ANTARA

Ia menambahkan, dari keterangan yang ia dapat dari keluarga bahwa pada Rabu dini hari sekitar pukul 04.30 WIB, korban berinisial MS (58) terbangun dan izin pada istrinya untuk ke toilet.

Baca Juga: Ini Lho Tanda-tanda Depresi Pada Tubuh, Jangan Abaikan.

"Dengan melihat kondisi lampu dapur padam, sang istri pun menghampiri dan tanpa diduga melihat bayangan kepala menggantung di tiang dapur," terang Kadek.

Saat menyadari ada bayangan hitam , sang istri memanggil kedua anaknya yaitu B (20) dan A (18) untuk memastikan bahwa yang dilihatnya itu suaminya yang sedang bunuh diri.

Jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit Polri Keramat Jati, Jakarta untuk keperluan autopsi atas permintaan dari keluarganya.

Diketahui, dari keterangan keluarga Korban MS memiliki riwayat penyakit pendarahan di bagian usus.

Baca Juga: Pemilik SIM C Bakal Dapat Bantuan Rp900 Ribu Per Bulan? Ini Penjelasannya

Tak hanya di Indonesia, kasus bunuh diri yang disebabkan karena Covid-19 juga terjadi di negara-negara yang lain, antara lain Jepang.

Badan Kepolisian Nasional Jepang (NPA), dari total kasus bunuh diri September 2020, ada 1.166 orang berjenis kelamin laki-laki dan 639 berjenis kelamin perempuan.

Hal ini berarti meningkat sekitar 27,9 persen dibandingkan tahun kemarin. Pejabat kementrian kesehatan Jepang mengatakan lonjakan bunuh diri diduga karena depresi dan kecemasan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemilik SIM C Bakal Dapat Bantuan Rp900 Ribu Per Bulan? Ini Penjelasannya

Selama tahun 2020, ada lebih 13.000 orang bunuh diri, sementara total kematian akibat Covid-19 di Jepang kurang dari 2.000 jiwa.

Hal ini terjadi kemungkinan beberapa faktor yang terjadi seperti kehilangan pekerjaan, jam kerja yang berkurang, dan perubahan gaya hidup terkait tekanan uang.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler