Tersebar Video Azan yang Tak Lazim, Yusuf Mansur: Jangan Terlalu Suudzon

- 1 Desember 2020, 14:57 WIB
Ilustrasi Masjid
Ilustrasi Masjid /PIXABAY/aditya_wicak

MALANG TERKINI - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab telah dijadwalkan untuk pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya pada Selasa, 1 Desember 2020.

Diketahui, setelah  peristiwa  kerumunan  hasil penyelidikan diangkat menjadi penyidikan oleh Polda Metro Jaya, Penyidik menilai ada ada unsur pidana dalam peristiwa kerumunan.

Kerumunan yang terjadi di Petamburan dan Megamendung tersebut dinilai melanggar protokol kesehatan saat masa pandemi Covid-19 seperti ini.

Baca Juga: Mencuat Isu Pembubaran FPI, Muncul Video Habib Rizieq Tertawa Bahagia Saat Temui 7 Sosok Ini

Baca Juga: Buntut Polemik Tes Swab Habib Rizieq, Rumah Sakit Ummi Terancam Ditutup

Terkait hal tersebut, beredar video melalui aplikasi Whatsapp tentang seruan sebagian kalimat azan yang awalnya hayya alal falah diganti dengan hayya alal jihad yang terekam pada video, sempat menggegerkan masyarakat.

Baca Juga: Dugaan Kasus Pembunuhan, Dokter Pribadi Diego Maradona Diperiksa Polisi

Seperti dilansir MalangTerkini.com mengutip Jurnal Presisi, dalam artikel "Dua Da'i Ini Ajak Umat Jangan Suudzon Menanggapi Seruan Azan yang DiplesetkanHabib Novel Alaydrus mengatakan bahwa dirinya belum pernah sama sekali mendengar atau melihat orang azan dengan lafadz atau kalimat hayya alal jihad.

"Tentang video yang beredar di jejaring sosial, video yang aneh seumur hidup saya belum melihat azan yang sepert ini," terang Habib Novel dalam channel YouTube pribadinya yang diunggah 30 Desember 2020.

Ia juga menjelaskan bahwa tindakan tersebut merupakan hal yang bertentangan dengan ajaran Rasulullah SAW, para Habaib, dan Kyai.

"Itu sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam, para Habaib, dan Kyai," pungkasnya

Pimpinan Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhoh tersebut juga mengimbau agar umat tidak terprovokasi ajakan tersebut. Ia meminta masyarakat untuk mengeratkan tali persaudaraan.

"Abaikan saja, jangan terprovokasi oleh ajakan yang gak mutu. Kita eratkan tali peratuan dan kesaudaran, jangan mau terprovokasi oleh siapapun dan dari manapun," pinta Habib Novel.

Terpisah, Ustad Yusuf Mansyur juga menjelaskan hal yang serupa dengan Habib Novel, Ia meminta masyarakat tetap tenang dan jangan menanggapi dengan spontan hal tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada ajaran untuk mengganti lafadz atau kalimat adzan. Ayah dari Wirda Mansyur tersebut juga menjelaskan bahwa di zaman Nabi pada saat perang pun, tidak ada pergantian lafadz azan seperti dalam video yang telah viral.

"Terkait dengan seruan adzan yang diganti dengan mari kita berjihad, tapi tidak ada ajaran mari kita shalat diganti dengan mari kita jihad. Meskipun dulu pada masa perang tidak ada yang seperti itu," ujar Yusuf Mansyur dalam video yang diunggah oleh channel Alahom.

Baca Juga: Soal keterbukaan Hasil Swab Habib Rizieq, Pemkot Bogor Berencana Ambil Langkah Hukum

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu cepat berburuk sangka dan mencurigai kepada pihak manapun.

"Kita harus berbaik sangka, jangan terlalu suudzon, jadikan ini pelajaran saja. kita tunggu barangkali ada penjelasan dari pihak mana," Ajak Ustadz Yusuf Mansyur.***(Indah Nurlaeli/Jurnal Presisi)

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah