Inilah Dua Titik Stasiun yang Akan Dipasang Alat GeNose C19 Pertama Kali oleh Kemenhub

- 27 Januari 2021, 17:46 WIB
Ilustrasi perawat di stasiun kereta api
Ilustrasi perawat di stasiun kereta api /Pexels/Laura James

GeNose C19 menggunakan sampel berupa hembusan nafas dan akan dideteksi hanya dalam kurun waktu 3 menit. Tarif yang harus dikeluarkan pun tidak terlalu besar, yakni hanya sekitar Rp20.000 untuk satu kali tes dengan akurasi di atas 90 persen.

Harganya jauh lebih terjangkau daripada rapid antigen yang memiliki tarif Rp105.000.

Sementara untuk transportasi darat umum seperti bus, angkot, dan lainnya tidak mewajibkan sampling seperti pada kereta api, begitu juga dengan transportasi laut. Kedua transportasi tersebut akan melakukan sampling secara acak atau random.

“Untuk moda darat agak complicates kalau kita mensyaratkan karena biayanya lebih rendah, namun yang kita lakukan adalah secara acak atau random artinya kita memberlakukan acak kepada masyarakat yang akan menggunakan bus dan rest area,” ucap Budi.

Dengan adanya inovasi karya anak bangsa ini diharap dapat menjadi titik cerah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Selain itu, GeNose C19 juga merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk sampling Covid-19 dengan cara yang mudah yaitu melalui hembusan nafas.

Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Pertama Tembus 1 Juta Positif Covid-19 di ASEAN, Jokowi Lakukan Ini

Dilansir dari Antara News, GeNose C19 sendiri memiliki kepanjangan Gadjah Mada Electronic Nose Covid-19.

Cara kerja alat ini berbasis Artificial Intelligence (AI) dalam proses diagnosisnya untuk mendapatkan hasil secara real-time. Sifat screeningnya hanya berbasis hembusan nafas dan tidak seperti tes lain yang screeningnya berbasis antigen atau antibodi.

Cara kerjanya adalah seseorang cukup menghembuskan nafas ke dalam alat pengumpul nafas. Nafas tersebut kemudian dianalisis dengan artificial intelligence hanya dalam beberapa menit. Tak sampai 10 menit, hasilnya akan terlihat apakah seseorang terpapar Covid-19 atau tidak.

Berbeda dengan tes berbasis antibodi yang menggunakan darah sebagai sampelnya, atau tes berbasis antigen yang mengambil sampel dari spesimen di nasofaring. ***

Halaman:

Editor: Yuni Astutik

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah