Network
MALANG TERKINI – Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) keluarkan Surat Edaran (SE) tentang Pelaksanaan Tunjangan Hari Raya (THR) 2021.
Surat Edaran Nomor M/6/HK.04/IV/2021 mengatur tentang besaran THR, waktu pencairan THR bagi perusahan serta sanksi dan denda bagi perusahaan yang lalai.
Secara detail, Surat Edaran Kemnaker mengatur besaran THR Keagamaan dan harus cair paling lambat H-7 lebaran 2021.
Baca Juga: THR PNS 2021 Kapan Cair? Sri Mulyani: Akan Dibayarkan H-10 hingga H-5 Lebaran
Pemberian THR keagamaan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan pekerja/buruh untuk kebutuhan lebaran.
Hal ini sejalan dengan peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016.
Adapun golongan yang wajib menerima THR adalah sebagai berikut:
1. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus-menerus atau lebih.
2. Pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
Termuat dalam SE tentang Pelaksanaan THR lebaran 2021, pemberian THR harus diberikan H-7 lebaran.
Mengenai besaran THR yang akan diberikan, berikut perhitungan menurut SE Kemnaker.
1. Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan 1 bulan upah.
Baca Juga: Tahun 2021 Gaji ke-13 dan THR bagi PNS Dibayar Tanpa Potongan
2. Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus-menerus kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional dengan hitungan masa kerja dibagi 12 dikali 1 bulan upah.
3. Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian yang mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih dihitung rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya.
Bagi yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, dihitung sesuai rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.
Demikian perhitungan THR yang harus dibayarkan H-7 lebaran sesuai dengan Surat Edaran Kemnaker tentang Pelaksanaan THR 2021.***
