MALANG TERKINI – Pro dan kontra terkait wacana perubahan masa jabatan presiden semakin menguat.
Meski presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan jika dirinya menolak wacana perpanjangan masa jabatan atau kesempatan bisa tiga periode, banyak pihak yang meragukan pernyataan tersebut.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia), Ray Rangkuti salah satu tokoh yang meragukan pernyataan Jokowi tersebut.
Baca Juga: Sentil KH. Said Aqil Soal Presiden 3 Periode, Rizal Ramli: Makin Lama Makin Ngasal
Menurutnya, pernyataan penolakan Jokowi terhadap gagasan amandemen UUD 1945 tersebut tidak terdengar argumentatif, subtantif, dan prinsipil.
Ray Rangkuti mengatakan jika pernyataan Jokowi tersebut lebih bersifat teknis saja. Ia menduga presiden takut ditafsirkan bahwa seolah amandemen itu demi kepentingan dirinya sendiri.
“Umumnya alasan presiden menolak amandemen itu lebih bersifat tekhnis saja,” ungkapnya pada wartawan, Senin, 6 September 2021, sebagaimana dikutip dari Galamedia dalam artikel “Ray Rangkuti Tak Percaya Jokowi Tolak 3 Periode, Ucapan dan Tindakan Kerap Berubah.”
Selain itu, Ray juga kembali menyoroti revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tiba-tiba disahkan oleh Jokowi.
“Awalnya presiden menyatakan tidak setuju dengan revisi UU KPK, tapi akhirnya terlibat penuh dalam pembahasannya,” ujarnya.