Gatot Nurmantyo Ditantang Soal Isu TNI Disusupi PKI, Wakil Ketua DPR: Mari Kita Kaji Secara Akademis

- 2 Oktober 2021, 08:51 WIB
Gatot Nurmantyo ditantang balik untuk buktikan kebenaran isu TNI disusupi PKI
Gatot Nurmantyo ditantang balik untuk buktikan kebenaran isu TNI disusupi PKI /Tangkap layar Youtube Karni Ilyas Club

MALANG TERKINI – Belakangan mencuat Kembali isu tentang TNI yang disusupi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hal tersebut dihembuskan oleh mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beberapa waktu lalu.

Sontak wacana tersebut mendapatkan banyak respon pro dan kontra di tengah masyatakat.

Salah satu yang memberikan tanggapan cukup tegas adalah Wakil Ketua DPR, Lodewijk Freidrich Paulus.

Baca Juga: Gatot Tuding TNI Disusupi Paham Komunis dengan Hilangnya Patung Sejarah G30S PKI, Dudung: Itu Tuduhan Keji

Sebagaimana dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel “Kerap Berkoar TNI Disusupi PKI, Gatot Nurmantyo Ditantang Buktikan Ucapannya,” pengganti Azis Syamsuddin tersebut meminta Gotot membuktikan ucapannya.

Jika memang benar TNI disusupi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), Gatot Nurmantyo diminta untuk membuktikan siapa yang menyusupinya.

“Yang disebut disusupi, siapa yang menyusupi? Di mana disusupi? Nah tentunya kalau kita akhirnya melihat itu, apa indikator itu?,” tutur Lodewijk Freidrich Paulus, dikutip dari akun Instagram @jayalah.negriku, Sabtu, 2 Oktober 2021.

Dia pun menyinggung terkait pemindahan patung diorama D30S PKI yang terdiri dari patung Presiden Soeharto, Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, dan Jenderal AH Nasution.

“Apakah indikator gara-gara patung dipindahkan itu sebagai indikator? nah mari kita kaji secara akademis,” ucap Lodewijk Freidrich Paulus.

Baca Juga: Detik-detik Peristiwa G30S PKI dan Akhir dari Partai Komunis Indonesia

Dia menekankan bahwa meledaknya peristiwa G30S PKI merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia, sehingga diharapkan tidak kembali terulang.

“Tetapi fakta di lapangan apakah itu ada bahwa itu adalah suatu sejarah yang menjadi pelajaran pahit buat kita, dan kita harap tidak terjadi lagi,” ujar Lodewijk Freidrich Paulus.

Dia juga mengingatkan agar adanya penyusupan PKI tersebut tidak selalu dijadikan bahan ‘gorengan’ setiap tanggal 30 September tiba.

“Tetapi jangan juga menjadi alasan itu kita selalu gaduh, setiap masuk tanggal ini (30 September), ini seperti penyakit tahunan jadinya,” tutur Lodewijk Freidrich Paulus.

Dia pun mempertanyakan apakah tidak ada isu baru yang bisa dinaikkan, selain isu adanya PKI di tubuh TNI ini.

Baca Juga: Bantah Gatot, Kostrad Beri Klarifikasi Hilangnya Patung Sejarah G30S PKI di Museum Dharma Bhakti

“Setiap mau tanggal 30 gaduh, dengan isu yang sama. Coba ada isu baru gak?,” kata Lodewijk Freidrich Paulus.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah