Geliat Ekonomi Usaha Mikro Saat Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

- 14 Oktober 2021, 11:16 WIB
Penjual makanan di depan sebuah sekolah.
Penjual makanan di depan sebuah sekolah. /Y. Basuki W/Malang Terkini/

MALANG TERKINI – Hampir dua tahun pandemi Covid-19 yang salah satunya mengakibat pembelajaran harus dilaksanakan di rumah untuk semua jenjang pendidikan secara langsung telah memukul perekonomian nasional.

Lumpuhnya bisnis jasa antar jemput siswa, laundry, tempat kos, usaha kuliner makanan ringan dan cemilan begitu nyata.

Terutama di sekitar sekolah-sekolah menengah atas dan perguruan tinggi yang peserta didiknya banyak yang berasal dari luar daerah.

Baca Juga: Tak Tega Karyawannya Nganggur, Inul Daratista Rugi Milyaran Selama Pandemi

Misalnya, beberapa warga yang membuka usaha jasa kos-kosan di sekitar Universitas Erlangga Surabaya (Unair) dan Institut Tekologi Sepuluh November Surabaya (ITS) serta SMK Telkom Sandi Yudha Malang terpaksa menutup jaringan internet untuk mengurangi beaya operasional.

Sebab penghuni kos turun sekitar 80 persen, penghuni sisanya 20 persen adalah para karyawan yang masih bertahan.

Demikian juga para pengusaha kuliner penyedia makanan dan minuman harus menutup usahanya. 

Kini, setelah pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dibuka, geliat ekonomi mulai terasa. Terutama bagi mereka yang bergerak di bidang usaha mikro seperti penjual cemilan, minuman dan makanan siap saji K5. Termasuk juga yang bergerak di bidang jasa kos dan laundry.

Misalnya sekitar sekolah-sekolah menengah kejuruan seperti SMK Telkom Sandi Yudha dan SMK Negeri 6 Malang yang telah menjalankan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah