Geram Anggaran Pemerintah untuk Belanja Barang Impor, Jokowi: Mau Kita Terus-teruskan?

- 25 Maret 2022, 17:58 WIB
Presiden Joko Widodo marah anggaran dipakai belanjar barang impor
Presiden Joko Widodo marah anggaran dipakai belanjar barang impor /ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO

"BUMN jangan lupa, saya detailkan lagi. Rp420 triliun, ini duit gede banget, besar sekali. Nggak pernah kita lihat dan kita ini kalau digunakan, kita nggak usah muluk-muluk. Dibelokkan 40 persen saja, 40 persen saja, itu bisa men-trigger growth ekonomi kita, pertumbuhan ekonomi kita yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen, yang BUMN 0,4 persen, 1,5 sampai 1,7 BUMN-nya 0,4. Nah ini kan 2 persen lebih. Nggak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor," kata dia.

Jokowi kemudian mempertanyakan kenapa banyak instansi pemerintah tidak membeli produk-produk dalam negeri. Ia bahkan menyebut 'bodoh sekali'.

"Kok nggak kita lakukan? Bodoh sekali kita kalau nggak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor. Mau kita terus-teruskan? Nggak bisa," katanya.

Presiden menegaskan pembelian barang-barang impor justru memberi pekerjaan kepada negara lain.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Kunjungi Rumah Haji Faisal untuk Pemenuhan Sidang Pemeriksaan Setempat

"Coba kita belokkan semuanya ke sini (dalam negeri). Barang yang kita beli dalam negeri, berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan. Bisa buka 2 juta lapangan pekerjaan," katanya.

Jokowi kembali mewanti-wanti jika instansi pemerintah tidak membeli produk dalam negeri maka akan sangat bodoh sekali.

"Kalau kita nggak kita lakukan, bodoh banget kita ini," kata dia menegaskan.

Para hadirin yang mengikuti pidato Jokowi tersebut sempat bertepuk tangan. Namun, Jokowi meminta untuk tidak bertepuk tangan karena belum melakukan pekerjaan.

"Jangan tepuk tangan karena kita belum melakukan. Kalau nanti melakukan, itu Rp400 triliun lebih nanti betul-betul semua mengerjakan. Silahkan tepuk tangan. Kita hanya minta 40 persen dulu, targetnya nggak banyak," ujar Jokowi.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah