Geram Anggaran Pemerintah untuk Belanja Barang Impor, Jokowi: Mau Kita Terus-teruskan?

- 25 Maret 2022, 17:58 WIB
Presiden Joko Widodo marah anggaran dipakai belanjar barang impor
Presiden Joko Widodo marah anggaran dipakai belanjar barang impor /ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO

MALANG TERKINI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluapkan kegeramannya kepada instansi pemerintah yang banyak menggunakan anggaran untuk beli barang dari luar negeri.

Menurutnya, jika anggaran tersebut dibelokkan ke untuk belanja barang-barang dalam negeri, maka ekonomi nasional bisa tumbuh.

Jokowi menegaskan agar semua instansi pemerintah menggunakan APBN dan APBD sebagai wujud keinginan bersama untuk bangga dengan barang buatan dalam negeri.

Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku sedih ketika mengetahui anggaran pengadaan barang dan jasa yang justru digunakan untuk membeli barang impor.

Baca Juga: Wacana Kayutangan Heritage Kota Malang Jadi Pasar Takjil Ramadhan, Bisa Jadi Salah Satu Tempat Ngabuburit

"Cek yang terjadi. Sedih saya, belinya barang-barang impor semuanya. Padahal kita memiliki untuk pengadaan barang dan jasa anggaran modal pusat itu Rp526 triliun, daerah, Pak Gub, Pak Bupati, Pak Wali, Rp535 triliun. Lebih gede daerah," kata Jokowi dalam pengarahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 25 Maret 2022.

Selain itu, Jokowi juga menyoroti anggaran BUMN yang mencapai Rp420 triliun. Ia menyebut anggaran tersebut besar sekali untuk menggerakan ekonomi jika dibelanjakan untuk membeli produk dalam negeri.

Menurutnya, penggunaan anggaran BUMN sebanyak 40 persen saja bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Mencuat Isu Reshuffle Kabinet 2022, Rocky Gerung Sebut Jokowi Mendapatkan Tekanan

"BUMN jangan lupa, saya detailkan lagi. Rp420 triliun, ini duit gede banget, besar sekali. Nggak pernah kita lihat dan kita ini kalau digunakan, kita nggak usah muluk-muluk. Dibelokkan 40 persen saja, 40 persen saja, itu bisa men-trigger growth ekonomi kita, pertumbuhan ekonomi kita yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen, yang BUMN 0,4 persen, 1,5 sampai 1,7 BUMN-nya 0,4. Nah ini kan 2 persen lebih. Nggak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor," kata dia.

Jokowi kemudian mempertanyakan kenapa banyak instansi pemerintah tidak membeli produk-produk dalam negeri. Ia bahkan menyebut 'bodoh sekali'.

"Kok nggak kita lakukan? Bodoh sekali kita kalau nggak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor. Mau kita terus-teruskan? Nggak bisa," katanya.

Presiden menegaskan pembelian barang-barang impor justru memberi pekerjaan kepada negara lain.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Kunjungi Rumah Haji Faisal untuk Pemenuhan Sidang Pemeriksaan Setempat

"Coba kita belokkan semuanya ke sini (dalam negeri). Barang yang kita beli dalam negeri, berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan. Bisa buka 2 juta lapangan pekerjaan," katanya.

Jokowi kembali mewanti-wanti jika instansi pemerintah tidak membeli produk dalam negeri maka akan sangat bodoh sekali.

"Kalau kita nggak kita lakukan, bodoh banget kita ini," kata dia menegaskan.

Para hadirin yang mengikuti pidato Jokowi tersebut sempat bertepuk tangan. Namun, Jokowi meminta untuk tidak bertepuk tangan karena belum melakukan pekerjaan.

"Jangan tepuk tangan karena kita belum melakukan. Kalau nanti melakukan, itu Rp400 triliun lebih nanti betul-betul semua mengerjakan. Silahkan tepuk tangan. Kita hanya minta 40 persen dulu, targetnya nggak banyak," ujar Jokowi.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Berita ini pernah terbit di Pikiran rakyat dalam artikel berjudul "Jokowi Ngomel Banyak Instansi Pemerintah Beli Barang-barang Impor: Cek yang Terjadi, Sedih Saya"

Editor: Lazuardi Ansori

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah