MALANG TERKINI – Saat pesawat Citilink QG 307 mendarat darurat di Bandara Juanda menjadi detik-detik yang tak terlupakan bagi kru dan penumpangnya.
Sempat pramugari bertanya pada para penumpang, tentang siapa yang bisa menerbangkan pesawat air bush A 320.
Saat sebelum pesawat Citilink Indonesia rute Surabaya-Makassar terpaksa mendarat darurat pada kamis pagi, 21 Juli 2022 sekitar pukul 07.00 WIB.
Hal ini disebabkan karena karena pilotnya mengalami darurat kesehatan dan akhirnya meninggal dunia.
Seperti penuturan salah satu penumpang pesawat QG 307, Ketut Winata kepada Malang Terkini, yang pada 22 Juli 2022 bahwa dirinya saat itu ada tugas ke Manado.
"Saya ada tugas kerja ke Manado," ucap Ketut Winata
Dengan menumpang pesawat Citilink QG 307 Ketut Winata duduk di bangku 28E, di urutan kursi bagian belakang.
Ketut Winata menceritakan kondisi di dalam pesawat saat itu, awalnya pesawat take off seperti biasa, kemudian beberapa menit setelah pesawat take off pramugari berjalan di Lorong.
Pramugari tersebut bertanya kepada para penumpang Citilink apakah ada yang berprofesi sebagai dokter atau tenaga kesehatan.
Pertanyaan itu masih dianggap wajar oleh Ketut Winata dan masih belum terbesit pikiran apapun.
"Pramugari jalan di lorong sambil bilang adakah team kesehatan atau dokter di penerbangan ini, dan saya kira ini masalah biasa," katanya.
Namun keadaan berubah menjadi tegang saat pramugari kembali bertanya kepada para penumpang apa ada yang bisa menerbangkan pesawat.
"Kurang lebih 30 menit kita muter-muter dengan sangat rendah sekali baru pramugari bilang adakah di salah satu penumpang yang bisa terbangkan pesawat air bush A 320 ini," ucapnya.
Pertanyaan tersebut sontak membuat panik para penumpang bahkan ada yang histeris ketakutan.
"Bikin semua penumpang shock dan histeris ketakutan karena kita mengira bahwa pilot dan copilot sudah nggak mampu menerbangkan pesawat ini,"kata Ketut Winata.
Baca Juga: Roy Suryo Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Meme Stupa Candi Borobudur
Masih menurut Ketut Winata, semua penumpang histeris, ada yang menangis dan berdoa karena sempat dirasakan pesawat terbang rendah sekali.
Pesawat sempat kehilangan keseimbangan dimana ekornya turun dulu sehingga mesin turbo dinyalakan kencang sekali.
Pramugari tidak memberitahukan kepada para penumpang apa yang terjadi dengan pilot dan co-pilot.
Pramugari hanya mengumumkan bahwa pesawat akan kembali ke Surabaya tanpa menjelaskan masalah yang terjadi.
"Pramugari cuma bilang kita akan balik ke Surabaya," jelasnya.
Para penumpang hanya menduga-duga saja ada sesuatu terjadi pada pilotnya dan setelah berhasil mendarat, Ketut Winata memutuskan tidak melanjutkan penerbangan.
Walaupun dari pihak Citilink memberikan jadwal penerbangan baru dengan memberi pesawat lain sebagai gantinya.
Itulah detik-detik pesawat Citilink QG 307 mendarat darurat di Bandara Juanda, pertanyaan pramugari menanyakan apa ada yang bisa menerbangkan pesawat Air Bush A 320 membuat panik penumpang.***